Wibu. Mungkin banyak yang langsung skeptis dan ngerasa kalau wibu ‘bau bawang’, cringe, dan norak. Eits, Cecilia Amalo siap patahin stereotipe itu melalui artikel ini! Kecintaannya terhadap Jepang, justru membuat Cecil dikenal masyarakat Indonesia dan sukses meraih impiannya.
Table of Contents
Kenalan dengan Cecilia Amalo, yuk!
Cecilia Amalo, atau yang lebih dikenal dengan panggilan Cecil merupakan seorang Tiktokers (592,5k) @sweetsesil_ dengan ciri khas video yang membawa unsur Jepang di dalamnya. Cewek yang lahir pada tanggal 16 Januari 2004 ini, aktif di berbagai platform sosial media yang dimilikinya, termasuk di Youtube (1,61k) SweetSesil_, Instagram (26,1k) @ceciliaashii, dan juga Twitter (179) @sweetcecil_. Cewek asal Bali ini menarik perhatian publik setelah video dubbing Layangan Putus yang dibuatnya menyentuh jutaan penonton sebab kefasihannya dalam berbahasa Jepang bikin masyarakat geleng-geleng!
Meskipun lahir di Kupang, NTT, tetapi sedari kecil, Cecil telah mengenyam pendidikan di Bali. Mulai dari sekolah dasar di Suta Dharma Elementary School. Ia kemudian melanjutkan pendidikan menengah pertama dan menengah atas di Bali Hati Senior High School. Setelah lulus SMA, barulah Cecil mendapatkan beasiswa dan melanjutkan pendidikannya di Jepang.
Nggak banyak yang tahu, Cecil memang tertarik dan sempat bergabung dalam klub teater di masa sekolahnya. Hal inilah yang kemudian mempeloporinya untuk memberanikan diri membuat dubbing Layangan Putus! Nggak disangka, video tersebut meraih jutaan penonton dan membuatnya semakin dikenal di masyarakat Indonesia!
Cecil memang memiliki bakat dalam dunia seni, hal ini dibuktikan dengan pengalamannya sebagai seorang captain di Bali Hati School Theater Club. Tidak hanya itu, bahkan Cecil juga memiliki beberapa penghargaan dalam bidang seni yaitu seperti Piagam Penghargaan “Saraswati Award” dalam bidang Sen dan Bahasa dari Bali Hati School selama 4 tahun berturut-turut mulai dari SMP hingga SMA, dari tahun 2015 hingga 2019.
Selain dalam bidang seni dan bahasa, Cecil juga mendapat Penghargaan “Bali Hati Award” dalam bidang Akademik dari Bali Hati School, Juara 1 Storytelling Nasional The Japan Festival of Udayana 8th Danketsu No Matsuri dari FIB Universitas Udayana, Best Student in Class: IALF Education for Development dari IALF, Runner Up English Speech Contest Humaniora XI dari FIB Universitas Udayana, 1st Place Japanese Speech Contest UI Nihon Fair 2020 dari Universitas Indonesia.
Berawal dari wibu hingga kini berhasil kuliah di Jepang
“Jepang selalu punya cara untuk buat aku terheran-heran,”
Cecilia Amalo
Dari wibu hingga fasih bahasa Jepang
Kecintaan Cecil terhadap Jepang dimulai dari saat dirinya duduk di kelas 6 SD. Kecintaan tersebut lantas mendorong Cecil untuk mulai belajar banyak hal mengenai negara Jepang. Awalnya, Cecil belajar bahasa Jepang melalui animasi kartun Jepang yang kerap ditontonnya. Dari animasi kartun tersebut, ia kemudian mencatat kosakata yang belum pernah didengarnya, mencari arti dari kosakata tersebut, hingga kemudian menirukan bagaimana animasi kartun tersebut melafalkan kosakata yang diucapkannya. And, that’s how Cecil learned Japanese!
Belajar bahasa Jepang secara otodidak
Kefasihan Cecil dalam berbahasa Jepang diperoleh dari hasil belajarnya selama kurang lebih 5 tahun secara otodidak. Cecil sendiri adalah seorang wibu, in a good way tentunya. Wibu sendiri merupakan sebutan untuk seseorang yang jatuh cinta dengan budaya Jepang mulai dari bahasa, budaya, dan banyak lainnya!
Berkat usahanya dalam belajar bahasa Jepang, Cecil memiliki 2 sertifikat bahasa Jepang, yaitu NAT – Test, 合格: dengan score A (166/180) di The Japanese Language NAT-TEST Steering Committee, dan JLPT N3, Score: 124/180 di Osaka University Kougyou (Hirakata Campus). Selain bahasa Jepang, Cecil juga mahir dalam bahasa asing lain, seperti bahasa Inggris. Cecil juga mengantongi sertifikat bahasa Inggris atau lebih tepatnya sertifikat IELTS dengan score: 6.0.
Kecintaannya dengan Jepang membuat Cecil juga memiliki pengalaman dalam dunia volunteer, yaitu Volunteer at Youngsters Peace, dengan jobdesk nya untuk mengisi kelas bahasa Jepang dan sharing ilmu berharga dalam Bulan Bahasa: Membuka Peluang Melalui Bahasa 2022.
Awalnya wibu, kini sukses jadi konten kreator
Dalam wawancara eksklusif dengan tim, Cecil menceritakan bahwa awal mula dirinya menjadi konten kreator merupakan sebuah ketidaksengajaan. Meskipun seorang wibu, dan sangat menyukai Jepang, Cecil saat itu, merasa mudah lupa akan kosakata bahasa Jepang yang beragam. Cecil kemudian memutuskan untuk mendokumentasikan dirinya sendiri yang sedang menghafalkan dan melafalkan kosa kata tersebut. Hal ini dilakukannya sekaligus untuk mengingat akan kosakata yang sudah ia pelajari. Lama kelamaan, footage tersebut menjadi semakin banyak dan kian tidak cukup untuk memori gadgetnya. Cecil pun memutuskan untuk mengunggah footage tersebut ke platform Tiktok @sweetsesil_. Namun, tiba-tiba banyak orang merasakan manfaat dari footage tersebut. Lantas, semakin banyak masyarakat yang kemudian follow, share, dan like terhadap konten-konten Cecil, hingga saat ini.
Dream comes true, Cecil sekarang di Jepang!
Youtube SweetSesil_ juga jadi platform lain yang digunakan cewek kelahiran NTT, Kupang ini, untuk berbagi aktivitas keseharian yang dilakukannya. Saat ini, berkat kerja keras selama bertahun-tahun, Cecil berhasil meraih beasiswa di Jepang! Cecil kini melanjutkan studi di Jepang, dan sedang berada di Negeri Sakura tersebut, lho! Hal ini merupakan salah satu dream comes true bagi cewek yang stylish ini, mengingat Jepang merupakan negara yang selama ini menjadi sumber inspirasi dan merupakan ketertarikannya. Tapi, dream comes true, nggak bikin Cecil cepat berpuas diri! Ketika ditanya tentang harapan ke depan dan cita-citanya di karir yang digelutinya saat ini, Cecil dengan mantap menjawab,
“Ke depannya, aku ingin lebih konsisten dan punya ciri khas yang kuat, mulai dari penampilan, begitu juga pembawaan,”
Cecilia amalo
Cecil kini bergabung dengan Mantappu Corp., rumah untuk beberapa konten kreator nasional dan internasional dengan nama besar seperti Jerome Polin, Jang Hansol (Korea Reomit), Jehian Sijabat, dan banyak lainnya.