Penasaran sama keseruan Leonardo Edwin tinggal bersama penduduk setempat di Desa Sindulang dan Tasikmalaya? Simak artikel berikut ini!
Hai, hai! Tinggal di kota besar dengan segala fasilitas, teknologi, teman-teman dekat, dan pulang ke rumah sendiri—tentunya bikin nyaman, bukan? Tapi … gimana kalau kamu coba untuk keluar dari zona nyaman itu? Contohnya, seperti yang dilakukan oleh Leonardo Edwin dalam segmen Youtube terbarunya “Leo Jelajah Desa”!
Leo bakalan pergi ke desa-desa yang ada di Indonesia hasil rekomendasi dan ajakan dari para followersnya untuk tinggal, beraktivitas bersama para penduduk setempat, belajar adat istiadat, serta melihat apa yang bisa dibenahi dari desa tersebut. Kali ini, Leo baru aja berkunjung ke Desa Sindulang dan Tasikmalaya. Penasaran sama gimana keseruannya? Langsung cek artikel ini, ya!
Table of Contents
Leonardo Edwin Pergi ke Desa Sindulang, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat
Mendaki Gunung Kerenceng
Desa Sindulang yang berada di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat menjadi destinasi pertama yang dikunjungi untuk segmen “Leo Jelajah Desa”, Leonardo Edwin ngabisin waktu selama dua hari satu malam di Desa Sindulang, atas hasil ajakan salah seorang followernya bernama Nadia, yang merupakan penduduk asli desa tersebut.
Esok paginya, Leo bersama dengan Sandy (Ucil) dan dua rekan lainnya langsung pergi untuk mendaki ke Gunung Kerenceng yang memiliki ketinggian 1.354 MDPL. Waktu yang diperlukan untuk sampai ke puncak Gunung Kerenceng adalah 2-3 jam, sementara yang diperlukan untuk turun gunung sekitar 1 jam.
Selagi mendaki, Leonardo Edwin sekaligus menikmati pemandangan pegunungan lain yang mengelilingi Gunung Kerenceng, seperti Gunung Papandayan, Gunung Cikuray, dan Gunung Ciremay. Ia juga bertemu dengan beberapa orang pendaki yang mendirikan tenda di dekat jalur pendakian. Setelah kurang-lebih 1 jam 40 menit pendakian, Leo dkk akhirnya sampai ke puncak Gunung Kerenceng!
Beruntung nih, ketika itu sedang nggak hujan. Jadi Leo bisa nikmatin pemandangan dan udara segar Gunung Kerenceng dengan nyaman. Oh iya, fun fact-nya, umumnya ada sekitar 50 orang pendaki yang datang ke Gunung Kerenceng per harinya.
Ngaliwet di Kebon
Habis capek naik gunung, emang paling enak recharge tenaga dengan makan nasi liwet! Ditambah sama goreng ikan segar hasil tangkapan sendiri (Leo ikutan mancing dan berhasil dapet ikan!), nggak lupa juga sayur-mayur segar lain hasil panen dari kebon! Cara penyajian nasi liwet ini pun nggak kalah seru, yaitu menggunakan daun pisang sebagai alasnya. Leo, Nadia, beserta tiga orang lainnya pun langsung melahap habis nasi liwet ini!
Omong-omong soal makanan, selain makanan yang udah TeaMantappu sebut di atas, Leo juga sempat nyicipin bajigur, klepon, susu jahe, nasi goreng, dan bakwan selama stay-nya di sini.
Habis makan, lanjut mandi di sungai! Brrrr, badan langsung segar lagi, nih!
Sepulangnya dari Gunung Kerenceng, Leonardo Edwin langsung pules banget tidurnya! Maklum, energinya baru aja terkuras. Jadi malam hari itu ia habiskan untuk beristirahat, sebelum esok paginya ia pamitan untuk pulang dari Desa Sindulang. Kalau penasaran kepingin nonton lengkapnya, bisa ke sini, ya!
Wisata Keluarga di Tasikmalaya, Jawa Barat
Mencicipi Kuliner Khas Tasikmalaya
Trip selanjutnya, Leonardo Edwin diajak oleh salah satu followers-nya bernama Ko Hanny dan keluarga untuk berkunjung ke Tasikmalaya. Berhubung ketika Leo sampai udah agak malem nih, jadi mereka langsung pergi untuk makan malam di kedai Lengko Kambing & Sapi Pak Endang. Yang unik dari trip kali ini adalah satu keluarga sampai ikutan! Anggota-anggota keluarganya Ko Hanny nggak mau ketinggalan untuk ikut trip ini bareng Leo.
Selesai makan, Leo dibawa ke lapangan bulu tangkis yang ada di SDN 1 Pengadilan. Sayangnya nih, Leo belum berhasil menang setelah tanding ganda lawan Ko Hanny.
Eits, meskipun udah hampir tengah malam dan Leo baru aja makan malam tadi, tapi makanannya udah dicerna dan dibakar lagi lewat pertandingan bulu tangkis. So, it’s safe to say that pemberhentian selanjutnya tentunya adalah untuk isi tenaga lagi! Ko Hanny mengajak Leo untuk makan di kedai Nasi T.O (Tutug Oncom) Pa Ubad.
Kunjungan ke Kawasan Wisata Gunung Galunggung
Keesokan paginya, kedai Mie Baso Gunung Pereng jadi pilihan tempat untuk sarapan bagi Leonardo Edwin berserta Ko Hanny. Selepas sarapan, rasanya kurang afdol kalau nggak nyempetin untuk pergi ke Kawasan Wisata Gunung Galunggung. Jadi, di sinilah Leo untuk stop selanjutnya!
Yang bikin seru dan challenging adalah 620 anak tangga yang harus dilewati untuk sampai ke bagian puncak Kawah Galunggung, yang sayangnya saat ini udah terisi oleh pepohonan. Oh iya, Gunung Galunggung ini pernah mengalami erupsi yang cukup besar pada 1982-1983, yang mengakibatkan banyak penduduk setempat yang memutuskan untuk bermigrasi dari sana. Kabarnya, ketika itu Tasikmalaya sempat dilanda kegelapan, ditambah lagi abu vulkanik dari erupsi Gunung Galunggung bahkan mencapai kota-kota lain seperti Bandung, Sukabumi, Bogor, dan Jakarta.
Sekembalinya ke Tasikmalaya, Leo beserta Ko Hanny dan keluarganya pergi makan ke sebuah saung sunda dengan menu utama ikan gurame, yum!
Sebelum menutup perjalanannya di Tasikmalaya, Leonardo Edwin sempat ngadain kegiatan meet and greet dadakan nih, di Lapangan Dadaha, Tasikmalaya. Yang dateng, lumayan banyak! Buat video lengkapnya, kamu bisa cek di sini!
***
Seru banget, kan!? Buat Leonardo Edwin sendiri, pergi dan tinggal di desa-desa yang ada di Indonesia itu jadi pengalaman yang berkesan dan susah banget buat dilupain! Nah, buat kamu yang kepingin disamperin Leo ke desanya, bisa banget buat langsung kirim DM ke Instagram atau email ke leoedw.mgmt@gmail.com. Semoga next time, kamu dan desa kamu yang bisa terpilih, ya! See you in the next article!