Get In Touch
Menara Caraka, Lantai 12, Jl. Mega Kuningan Barat, Blok E4 7 No. 1, Kawasan Mega
Kuningan, Jakarta 12950
Work Inquiries
partnership@mantappu.com
(+62) 818 0401 3060

Turah Parthayana – Yang Seru di Bali? Bikin Keramik bareng Cewek Rusia

April 2, 2023

by Nadya Christie

Serunya Turah Parthayana bikin keramik bareng cewek Rusia di Bali, bisa selengkapnya disimak di artikel berikut ini!

Hai, teMantappu! Selain berjemur di pantai, naik ATV (All Terrain Vehicle), nonton pertunjukan tari kecak … kegiatan apa lagi sih yang seru dilakuin di Bali? Bikin keramik!

Intip keseruan Turah Parthayana dan temannya saat ikutan kelas membuat keramik melalui artikel berikut!

Pottery Class atau Kelas Membuat Keramik

Pottery class alias kelas membuat suatu karya tembikar atau keramik dari bahan dasar tanah liat ini bisa jadi salah satu alternatif kegiatan buat kamu yang lagi ada di Bali, tapi pengin produktif sambil nyantai.

Kayak yang dilakuin sama Turah bersama dengan Oksana, teman perempuannya yang berasal dari Rusia. Mereka ikutan kelas membuat keramik yang ada di Setungku Ceramics Studio, Bali.

Gambar Turah dan Oksana di Setungku Ceramics Studio, Bali (Sumber: Youtube Turah Parthayana)
Turah dan Oksana di Setungku Ceramics Studio, Bali (Sumber: Youtube Turah Parthayana)

Fun fact buat teMantappu, proses pembuatan keramik ini nggak memakan waktu yang sebentar. Prosesnya bisa membutuhkan waktu sekitar dua hingga empat minggu. Tahapan yang perlu dilakukan hingga karya kita selesai pun, ada banyak. Jadi, proses bikin keramik ini bisa jadi ajang untuk healing sekaligus meningkatkan self-awareness!

Nantinya, hasil karya keramik ini nantinya aman untuk dipakai di microwave dan sebagai alat makan.

Tahap Membuat Karya Keramik

Hand-Building dan Wedging

Ditemenin sama Bli Gus, Turah dan Oksana memulai kelas membuat keramik dari tahap hand-building. Pada tahap ini, mereka diajak untuk mengenal bahan dasar tanah liat dan membiasakan diri untuk untuk tahu apa aja sih yang bakal dilakuin selama kelas berlangsung. Oh iya, tanah yang digunakan oleh Turah dan Oksana adalah jenis tanah asal Kalimantan “stoneware”.

Keduanya melakukan wedging atau pengulenan terhadap tanah liat yang mereka pakai. Dilanjutkan dengan Turah yang mempraktikkan teknik pinching pada tanah liat sehingga membentuk gelas.

Sementara itu, Oksana yang akan membuat piring, menggunakan alat bantu rolling pin untuk membentuk tanah liatnya sehingga jadi pipih dan menyerupai piring.

Ada beberapa tips nih untuk teMantappu:

1). Kalau tanah liat kamu terasa jadi semakin kering, kamu bisa olesin air di bagian yang retak.

2). Kalau ditemukan gelembung udara pada tanah liat yang kamu pakai, kamu bisa pecahkan gelembung udara tersebut lalu oleskan air pada permukaannya. Gelembung udara pada tanah liat bisa berpotensi menimbulkan retakan saat melalui proses pembakaran nanti.

Wheel Throwing

Moving on, Turah dan Oksana nyobain bikin keramik menggunakan alat yang cara kerjanya mirip dengan mengoperasikan mobil otomatis.

Gambar Turah dan Oksana Membuat Keramik dengan Menerapkan Teknik Wheel Throwing (Sumber: Youtube Talent)
Turah dan Oksana Membuat Keramik dengan Menerapkan Teknik Wheel Throwing (Sumber: Youtube Talent)

Pada tahap preparation untuk membentuk vas bunga yang bakalan mereka buat, ada yang namanya teknik mixing, yang digunakan untuk menghilangkan udara sekaligus meningkatkan keelastisitasan dari tanah liat yang dipakai. Caranya, kamu bisa menyilangkan kesepuluh jemari di sekeliling tanah liat, lalu berikan tekanan pada bagian luar dari tanah liat, sambil pelan-pelan tarik ke atas hingga jadi semakin panjang.

Habis itu, kamu bisa buat lubang di bagian tengah tanah liat, lalu perlahan tekan hingga membentuk diameter dan ketinggian yang kamu inginkan.

Pewarnaan

Gambar Proses Pewarnaan pada Tanah Liat (Sumber: Youtube Talent)
Proses Pewarnaan pada Tanah Liat (Sumber: Youtube Talent)

Saatnya masuk ke tahapan yang nggak kalah asyik, yaitu pewarnaan! Kamu bisa pilih warna dan tambahin ukiran pada tanah liat kamu sesuai selera. Setelah proses pembakaran nanti, hasil keramik kamu akan menunjukkan warna yang lebih terang daripada sebelumnya.

Pembakaran ke-1: Bisque Fire

Agar menjadi keramik, tanah liat perlu melewati dua proses pembakaran. Yang ke-1 adalah bisque fire atau pembakaran biscuit. Pada tahap ini, tanah liat akan dibakar dengan suhu 800 derajat Celsius selama 12 jam.

Pembakaran ke-2: Glasir atau Matang

Pada tahap pembakaran ke-2 “glasir” atau “matang”, keramik yang hampir selesai ini dibakar pada suhu 1200 derajat Celsius. Pembakaran kedua ini juga berfungsi untuk meningkatkan ketahanan keramik setelah melalui proses pewarnaan ataupun pengglasiran.

***

Sekian artikel kali ini tentang gimana serunya Turah Parthayana bikin keramik bareng cewek Rusia di Bali! Ada yang tertarik buat ikutan pottery class alias kelas membuat keramik juga, nggak? Lihat deh, hasil keramik buatan Turah dan Oksana. Bagus dan artsy!

Ikutin terus keseruan konten-konten Turah Parthayana yang lain, ya! Sampai ketemu lagi, teMantappu!

Referensi

Youtube Turah Parthayana

Media Sosial Turah Parthayana, Oksana, dan Setungku Ceramics Studio

Instagram @turahparthayana
Instagram @oxana.kohno
Instagram @setungkuceramics

Artikel tentang Turah Parthayana

Turah Parthayana Ajak Bule Rusia Menari dan Coba Hidangan Khas Bali
Turah Parthayana, Content Creator dan Direktur Belinsky Studio
Read more: Turah Parthayana – Yang Seru di Bali? Bikin Keramik bareng Cewek Rusia

Recent Posts

WenJelajah: Proyek Owen Eksplorasi Lingkungan di Indonesia

WenJelajah: Proyek Owen Eksplorasi Lingkungan di Indonesia

Owen, selepas lulus dari Avans University of Applied Sciences di Belanda, kini punya proyek baru, WenJelajah, yang mengajak kita mengeksplorasi kekayaan alam Indonesia. Dalam perjalanan pertamanya ke Sumba, Owen menyaksikan inovasi ramah lingkungan di Paud Efata, sekolah yang dibangun dari sampah plastik yang didirikan Rumah Lukis Erika. Melalui WenJelajah, Owen mengajak generasi muda untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan mengenal keindahan alam Indonesia. Yuk, simak keseruannya!

Hari Terakhir Yusuke di Indonesia: Rating Wisata Kuliner di Sekitar Kos

Hari Terakhir Yusuke di Indonesia: Rating Kuliner di Sekitar Kos

Yusuke menghabiskan hari terakhirnya di Indonesia dengan mencicipi berbagai makanan enak di sekitar kosannya. Dari sarapan bubur ayam hingga makan siang bakmi, ia berbagi pengalamannya mencoba kuliner Indonesia. Dalam artikel ini, Yusuke juga memberikan rating untuk setiap makanan yang ia coba, serta berbagi kesan tentang kebudayaan dan lingkungan sekitar yang ia temui. Baca pengalaman serunya menjelajah kuliner Indonesia sebelum kembali ke Jepang!

3 Kebiasaan Unik Orang Korea Versi Jang Hansol

3 Kebiasaan Unik Orang Korea Versi Jang Hansol

Kenali tiga fakta unik kebiasaan orang Korea yang dibagikan Jang Hansol! Dari keheranan mereka melihat orang Indonesia makan nasi goreng dengan es campur, kebiasaan nonton drama Korea yang beda, sampai tradisi sikat gigi setelah makan siang di kantor. Simak selengkapnya untuk tahu serunya perbedaan budaya Indonesia-Korea di artikel ini!