Hai TeMantappu, penasaran nggak sih dengan perjalanan kakak-adik kembar Ekida dan Farhan sampai akhirnya menjadi mahasiswa kedokteran? Yuk simak artikel berikut untuk dapetin jawabannya!
Berkat dorongan keluarga terutama ayah dan ibunya, duo kembar yang kerap dipanggil Ekida dan Farhan ini pada akhirnya memutuskan untuk memilih jalur pendidikan kedokteran. Tapi, TeMantappu tau nggak sih pada awalnya Ekida dan Farhan nggak punya keinginan sama sekali untuk jadi dokter? Bahkan, sampai akhir SMA, Farhan masih punya keinginan untuk bekerja kantoran, lho! Namun pada akhirnya mereka memutuskan untuk mengambil jurusan kedokteran.
Table of Contents
- 1 Selain orang tua, siapa sosok yang memotivasi Ekida buat ambil kuliah kedokteran?
- 2 Gimana, sih, perasaan kalian bisa kuliah kedokteran?
- 3 Apa aja sih, tantangan ketika menjalani kuliah di kedokteran?
- 4 Apa momen yang membuat kalian terkesan selama kuliah?
- 5 Mau jadi anak kedokteran? Ada pesan dari Farhan & Ekida, nih!
Selain orang tua, siapa sosok yang memotivasi Ekida buat ambil kuliah kedokteran?
Ternyata, selain orang tua, ada sosok lain yang memotivasi Ekida buat ambil jurusan kedokteran, lho. Ekida termotivasi oleh seorang dokter, lho, TeMantappu! Yuk, coba simak penjelasan Ekida di bawah ini✨
Ekida: “Aku pernah dirawat oleh beberapa dokter ketika sakit. Di rumah sakit, aku bertemu dengan macam-macam dokter. Ada dokter yang terkesan cuek, dan dokter yang sangat baik dan perhatian. Dari situ, aku merasakan pengalaman bertemu dengan macam-macam dokter. Berawal dari situlah akhirnya aku memiliki keinginan untuk menjadi seorang dokter baik hati, perhatian dan dapat merawat pasien dengan baik”.
Dari sisi lain, mungkin ada beberapa orang yang juga ingin menjadi seorang dokter namun terhambat oleh satu dan dua hal lain. Selain itu, di keluarga Ekida dan Farhan belum ada yang menjadi seorang dokter. Sang ayah ingin Farhan dan Ekida menjadi seorang dokter yang dapat membantu banyak orang dengan memberikan pengobatan gratis.
Gimana, sih, perasaan kalian bisa kuliah kedokteran?
Jika TeMantappu bertanya gimana perasaan mereka karena berhasil masuk jurusan ini, jawabannya adalah senang dan bahagia! Farhan merasa senang dan bahagia karena jadi tau gimana proses kerja tubuh manusia yang sebenarnya. Sehingga, Farhan juga bisa membantu meluruskan berbagai info tentang kesehatan di tengah berbagai mitos kesehatan yang muncul akhir-akhir ini. Lain halnya dengan Ekida yang merasa senang tapi khawatir. Lho, kenapa gitu? Ia merasa khawatir karena mendengar bahwa jurusan yang ia ambil cukup sulit, bahkan harus mengorbankan jam tidur. Tapi, tenang aja, semua itu terbayarkan ketika Ekida berhasil melewati itu semua dan mendapatkan gelar kedokteran. Beneran definisi worth to try ya, TeMantappu.
Apa aja sih, tantangan ketika menjalani kuliah di kedokteran?
Sebagai mahasiswa kedokteran, tantangan yang mereka hadapi adalah seputar mengasah kemampuan kognitif, sosial dan emosional. Bahkan mahasiswa kedokteran juga harus memiliki kemampuan dalam menggunakan teknologi, lho.
Sama halnya dengan Farhan dan Ekida yang cukup merasakan culture shock. Adapun tantangan yang dihadapi Farhan dan Ekida adalah jam belajar yang jauh lebih banyak daripada jam istirahat. Tapi, meskipun kadang mereka merasa ingin mengeluh, akhirnya mereka bisa mengatasi semua tantangan tersebut dan mulai terbiasa menjalani perkuliahan.
Apa momen yang membuat kalian terkesan selama kuliah?
Jika TeMantappu penasaran apa yang membuat Farhan dan Ekida terkesan selama kuliah, jawabannya adalah ketika mereka akhirnya bisa mengucapkan sumpah dokter! Momen itu menjadi momen yang sangat berharga bagi mereka berdua, karena mereka telah melalui masa perkuliahan yang nggak gampang buat dijalanin. Apalagi saat mereka mengucapkan sumpah dokter, kedua orang tua mereka juga hadir menyaksikan. Sebuah momen yang cukup mengharukan yaa TeMantappu, dan pastinya sulit untuk dilupakan.
Mau jadi anak kedokteran? Ada pesan dari Farhan & Ekida, nih!
Farhan: “Menjadi seorang dokter atau profesi apapun itu memang tidak mudah. Namun, semua akan berjalan dengan lancar jika kamu berusaha dengan baik dalam menjalani prosesnya. Apalagi, jika kamu ingin menggapai cita-cita menjadi seorang dokter tanpa membebani orang tua, kamu bisa memanfaatkan beasiswa seperti aku”.
Ekida: “Menjalani 1 tahun pertama itu pasti sulit. Tetapi, perlu selalu diingat apa tujuan dan hal yang memotivasi kamu untuk menjadi seorang dokter”.
Itu dia sedikit pesan dari Farhan dan Ekida untuk TeMantappu yang ingin memilih jurusan kedokteran. Ingat pesan Farhan, semangat menjalani perkuliahan karena semua akan berjalan dengan lancar jika kamu berusaha. Fighting TeMantappu!
Source:
https://fk.ung.ac.id/home/berita/tantangan-mahasiswa-kedokteran-di-era-50-2