Kenken kabare, TeMantappu! Kamu penasaran nggak sih alasan dibalik Turah Parthayana akhirnya jadi seorang film director? Jadi, waktu mulai dikenal sama publik, Turah Parthayana atau yang kerap disapa bli Turah adalah seorang content creator. Konten yang biasa dirinya buat adalah daily vlog selama menjalani kuliah di Rusia. Faktanya, selain menjadi content creator, Turah memiliki ketertarikan dalam dunia film, lho, khususnya menjadi film director.
Table of Contents
Kenapa tertarik jadi film director?
Jadi, semua ini tuh berawal dari latar belakang bli Turah yang merupakan pemain teater waktu SMA. Dari situlah, akhirnya Turah punya keinginan untuk jadi seorang aktor. Tapi, sayangnya keinginan ini harus sirna, nih TeMantappu. Lho kenapa gitu? Karena setelah SMA, Turah melanjutkan pendidikannya di Rusia. Ia berpikir, untuk balik ke dunia teater selama masih berkuliah di Rusia itu cukup sulit. Sebab, butuh latihan berbulan-bulan, lho, untuk nyiapin sebuah pertunjukkan teater. Jadi, harus dipikirin mateng-mateng, nih, sebelum memutuskan~
Pada akhirnya, ia berpikir, daripada tampil di depan banyak orang, kenapa nggak mencoba untuk bekerja di balik layar aja? Dari sinilah, Turah punya keinginan untuk coba terjun ke dunia film, khususnya menjadi seorang film director. Dalam menyiapkan sebuah film, dibutuhkan waktu yang cukup panjang. Tapi, ketika udah jadi sebuah film, hasilnya dapat terus dinikmati secara berulang. Beda halnya, nih, TeMantappu, dengan bermain teater yang hanya dapat ditampilkan sekali aja.
Meskipun pada awalnya ia adalah seorang content creator, namun hal ini nggak menutup kemungkinan untuk Turah dapat menghasilkan suatu karya. Hal ini dibuktikan dengan dirinya kerap membagikan konten short movie di Youtube channelnya. Melalui channel Youtube Turah Parthayana, ia menunjukkan bakatnya sebagai film director sekaligus content creator.
Apa aja sih, tantangan jadi seorang film director?
Bagi Turah, tantangan menjadi seorang film director adalah gimana ia membuat tim produksi mengerti cerita yang ia buat. Karena ketika ia memiliki sebuah cerita, maka ia harus mampu untuk menjelaskan gimana alur cerita dan sistem produksinya. Semua komponen tersebut harus dijelasin dengan detail. Dari penjelasan tersebut, kemudian cerita yang telah didiskusikan, akan mulai diproduksi. Untuk proses produksinya, ada beberapa divisi yang saling terhubung, contohnya scriptwriter, asisten sutradara dan sebagainya. Sampai pada akhirnya cerita tersebut dapat direalisasikan menjadi sebuah short movie atau bahkan film.
Dari semua tantangan tersebut, pelajaran yang dapat diambil oleh Turah sebagai film director adalah dari segi komunikasi, dimana ia belajar untuk mengkomunikasikan ide cerita yang telah dibuat, agar tim produksi mengerti dan memproduksi cerita tersebut. Selain itu, Turah juga berkata bahwa dirinya banyak belajar dalam hal budgeting. Ketika membuat sebuah ide cerita, Turah sebagai film director juga harus memikirkan budget yang harus dikeluarkan ketika memproduksi ide tersebut.
Ada nggak sih, hambatan yang harus dilalui ketika jadi seorang film director?
Hmm, namanya juga kerja, pasti ada aja deh, momen ketemu sama suatu hambatan~ Salah satu hambatan yang sering dilalui oleh Turah adalah ketika dirinya burnout. Nah, untuk mengatasi hal ini, biasanya Turah bakal menonton short movie atau menonton film. Saat nonton film, biasanya Turah akan mencatat scene apa aja yang menurutnya lucu. Dari catatan tersebut, ia akan kembangkan lagi menjadi sebuah ide cerita.
Sebenernya, menjadi seorang content creator sekaligus film director itu nggak mudah, lho TeMantappu, karena, ini adalah 2 profesi yang berbeda. Apalagi, Turah menyadari bahwa pada awalnya, konten yang ia sajikan adalah mengenai kehidupan sebagai mahasiswa di Rusia. Ia menyadari bahwa perlu ada rebranding dari dirinya yang dahulu menjadi seorang content creator menjadi seorang film director.
Oh iya, sebagai CEO Belinsky Studio, sekarang ia menjadi semakin termotivasi untuk mengembangkan kemampuannya sebagai sutradara, lho, TeMantappu! Udah nonton short movie-nya Turah belum, nih? Kalau belum, gas langsung ke channel Youtube-nya, yaa. Stay tuned for more!