TeMantappu, kamu tahu nggak kalau tanggal 25 Januari diperingati sebagai Hari Gizi Nasional (HGN)? Nah, kali ini TeaMantappu mendapat kesempatan mewawancarai twin doctors, Ekida dan Farhan, membahas lifestyle anak muda utamanya di bidang kesehatan. Penasaran ngobrolin apa aja? Yuk, simak!
Halo, TeMantappu! Apa kabar, nih? Semoga dalam keadaan sehat, ya! Hari Gizi Nasional ke-64 di Indonesia jatuh pada 25 Januari 2024. Ini menjadi kesempatan penting untuk mengajak semua pihak mendukung komitmen program gizi seimbang. Dokter kembar Ekida Rehan dan Farhan Firmansyah memanfaatkan momen tersebut untuk berbagi informasi bersama TeaMantappu melalui sebuah wawancara eksklusif. Kedua dokter ini membahas pentingnya konsep pola makan yang mendukung kesehatan optimal. Kira-kira, apakah benar di balik manisnya minuman boba terdapat pahitnya resiko kesehatan yang membuat waspada? Yuk, kita bahas tuntas di wawancara eksklusif kali ini!
Table of Contents
Olahraga sebagai Gaya Hidup
Setuju, nggak, sih, kalau belakangan ini, tren sportainment makin berkembang di Indonesia? Tren ini menggabungkan kegiatan olahraga dan hiburan, yang banyak digawangi para artis, sebagai sarana untuk menggaet partisipasi masyarakat dalam dunia olahraga.
Nah, melihat antusiasme tersebut, Ekida dan Farhan merasa senang dan bangga dengan banyaknya anak muda yang mulai sadar akan pola hidup sehat dan rajin berolahraga. Farhan menambahkan, meskipun tujuan berolahraga bisa bervariasi, seperti hobi, ajang berkumpul dengan teman, atau pun usaha untuk memiliki badan ideal, tetapi kegiatan tersebut tetap memiliki manfaat positif bagi kesehatan tubuh dan pikiran, loh.
Pentingnya Berolahraga di Tengah Kesibukan
Di tengah rutinitas sehari-hari yang padat, kapan, sih, waktu terbaik untuk berolahraga? Menurut Ekida, sebenarnya nggak ada waktu spesifik atau waktu terbaik sebab yang terpenting adalah durasinya. Ekida menyarankan untuk mulai berolahraga dengan intensitas sedang, minimal 150 menit per minggu. Ini berarti berolahraga selama 30 menit tiap harinya rutin selama 5 hari dengan jeda maksimal 1 hari.
Baca juga: Ekida Rehan: Lika-Liku sebagai Dokter dan Content Creator
Farhan menambahkan kalau sebenarnya setiap waktu—pagi, siang, sore, atau malam—mempunyai kelebihan dan kekurangan tergantung target olahraga yang ditetapkan. Yang terpenting adalah konsistensi dan keberlanjutan dalam menjadwalkan waktu berolahraga. Misalnya, kalau kamu merasa lebih segar berolahraga di pagi hari atau lebih nyaman berolahraga setelah bekerja di malam hari, itu sama-sama baik. Sesuaikan saja dengan kenyamanan dan rutinitas masing-masing, ya.
Penyakit yang Rentan Menyerang Anak Muda
Siapa yang sering FOMO (Fear of Missing Out; takut ketinggalan tren) saat ada makanan atau minuman manis yang sedang viral? Farhan menjelaskan kalau salah satu penyakit yang rentan menyerang anak muda adalah mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung gula melebihi batas normal. Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) menentukan batas konsumsi atau kebutuhan gula per hari adalah 50 gram gula atau setara dengan 4 sendok makan. Konsumsi berlebihan ini dapat menjadi faktor pemicu diabetes mellitus, dengan komplikasi yang dapat muncul di masa tua.
Selaras dengan itu, Ekida menyoroti kalau selain risiko diabetes, generasi muda berpotensi menghadapi penyakit, seperti hipertensi, kolesterol tinggi, serangan jantung, dan stroke di usia lanjut jika terlalu banyak mengonsumsi gula dan junk food yang tinggi kalori dan lemak pada masa mudanya. Pokoknya, selalu ingat kalau investasi kesehatan adalah investasi untuk masa depan, ya, TeaMantappu.
Farhan melengkapi dengan mengatakan kalau selain faktor lingkungan, seperti pola makan dan gaya hidup, risiko penyakit di masa tua juga dipengaruhi oleh faktor genetik atau keturunan. Jika orang tua memiliki riwayat penyakit tertentu, ada kemungkinan besar bahwa keturunan mereka juga berisiko mengalami penyakit serupa.
Mulai Pola Hidup Sehat dan Bergizi
Kamu sering minum teh manis dan boba? Atau mungkin merasa hidup kurang lengkap tanpa junk food, hotpot berminyak, atau martabak manis dengan mentega melimpah? Ekida dan Farhan mengingatkan kalau sesekali boleh, kok, menikmati makanan dan minuman, seperti itu, tapi lebih baik menguranginya, ya.
Ekida menyarankan untuk meningkatkan asupan protein, seperti dada ayam tanpa kulit, tahu, tempe, dan sayuran, seperti salad (hindari dressing mayones berlebihan). Terus, untuk minuman, perbanyak minum air putih dan lebih baik minum teh/kopi tanpa gula, atau bahkan ocha. Yuk, perlahan bangun habit kurangi konsumsi gula berlebihan!
Farhan juga turut mendukung pentingnya makanan tinggi protein, seperti daging ayam, ikan, telur, dan sejenisnya, serta makanan tinggi serat untuk menjaga kesehatan saluran pencernaan. Intinya, fokus pada lauk pauk tinggi protein dan makanan berserat, karena lebih bermanfaat daripada hanya menambah nasi.
***
Terakhir, Ekida dan Farhan mengajak TeaMantappu untuk mulai mengurangi konsumsi makanan manis berlebihan, perbanyak konsumsi protein, sayur, dan buah yang tinggi serat, menjalani olahraga rutin selama 30 menit per hari, dan mengelola stres. Siap nggak, nih, TeaMantappu?
Farhan sempat bertanya, nih, “Kalian lebih sering makan banyak saat sedang stres, atau justru makan banyak malah membuat kalian stres?” Coba mana, nih, yang kalau stres pelampiasannya makan nasi padang? Yuk, mulai perhatikan pola makan kamu, ya, TeaMantappu!
Media Sosial Ekida dan Farhan
Yuk, ikuti media sosial Ekida dan Farhan buat dapetin insight seputar isu kesehatan!
- TikTok: @ekidarenhanf | @farhanfirms
- Instagram: @ekidarehanf | @farhanfirms
- YouTube: @EkidaRehan | @farhanfirms
Artikel Lainnya tentang Ekida dan Farhan
Pengalaman Internship Ekida di Langkat
Perjalanan Duo Kembar Farhan-Ekida Kuliah Kedokteran
Arti Keluarga bagi Ekida Rehan dan Farhan Firmansyah
Pengalaman Farhan Internship di RS Tentara
Arti Keluarga bagi Ekida Rehan dan Farhan Firmansyah