Jang Hansol (Korea Reomit) kerap membahas cerita kriminal, kasus nyata, dan kisah horor yang sukses membuat penonton merinding. TeaMantappu berhasil mengkurasi lima konten “Detektif Reomit” yang patut kamu tonton. Yuk, kita simak!
Halo, Guys! Welcome back to Mantappu bersama orang Korea yang medok TeaMantappu yang bakal memberikan kamu rekomendasi tontonan “Detektif Reomit” dari Korea Reomit. Udah mirip sama opening konten Hansol belum, nih?
Bukan hal baru kalau selepas menonton seri “Detektif Reomit” bikin kita merasa ngeri, merinding, sampai nggak berani tidur sendiri. Pun, nggak perlu dipertanyakan kemampuan story-telling Hansol yang patut diacungi jempol. Ia berhasil membuat seri “Detektif Reomit” makin seru, nggak membosankan, dan nagih buat ditonton. Seri ini sudah mencapai season kedua dengan total video konten lebih dari 200. Banyak bangat, ya? Tenang! TeaMantappu udah merangkum rekomendasinya untuk kamu tonton. Yuk, simak!
Table of Contents
Belum Bisa Dipecahkan Polisi Korea
“Belum Bisa Dipecahkan Polisi Korea” menjadi konten yang mengawali “Detektif Reomit”. Pertama kali dipublikasikan di akun YouTube Korea Reomit lima tahun lalu pada Februari 2019.
Cerita “Belum Bisa Dipecahkan Polisi Korea” berawal dari pembunuhan berantai yang terjadi di Hwaseong, Korea Selatan pada 1986-1991. Pembunuhan pertama terjadi pada 15 September 1986 yang melibatkan seorang nenek berusia 71 tahun. Ia bekerja sebagai penjual sayur di pasar. Kebetulan, saat itu ia berkunjung ke rumah anaknya.
Suatu kali, selepas pulang dari rumah sang anak, ia ditemukan meninggal di suatu lahan pertanian yang berjarak sepuluh menit dari rumah anaknya. Si nenek ditemukan dalam keadaan duduk menyilang dengan pakaian bagian bawah yang hilang. Anehnya, ini bukan kasus pemerkosaan dan nggak ditemukan sidik jari ataupun barang-barang milik pelaku. Satu-satunya yang tersisa di lokasi tersebut hanya sepatu dan kaos kaki.
Setelah melalui pemeriksaan forensik, disebutkan kalau sang nenek meninggal akibat tindakan pencekikan oleh pelaku. Awalnya, polisi mengira ini adalah kasus biasa, tetapi dalam sekejap merembet menjadi kasus pembunuhan berantai di Hwaseong. Korban kedua adalah seorang perempuan berusia 25 tahun. Ia meninggal karena dibunuh menggunakan gunting kuku dengan leher yang dililit stocking dan mirisnya dalam keadaan diperkosa.
Setelahnya, muncul total sepuluh korban di Hwaseong. Hansol membuat bagian kedua dari kasus pembunuhan berantai ini.
Ternyata, kasus pembunuhan Hwaseong ini pernah diadaptasikan di sejumlah drama Korea. Di antaranya Gap-dong (2014), Signal (2016), Tunnel (2017), Criminal Minds (2017), Partners for Justice (2018), Taxi Driver (2021). Ada yang pernah kamu tonton, TeMantappu?
Kriminal Tergila di Korea
Kali ini, cerita bermula pada 24 September 2003. Ada sepasang suami-istri yang menikah. Orangtua laki-laki ini tinggal di Seoul, sedangkan pasangan ini tinggal di kota lain.
Pada 24 September kebetulan menjadi tanggal ulang tahun sang mertua. Si istri berinisiatif menelpon mertuanya untuk mengucapkan selamat ulang tahun. Namun, telepon tersebut nggak mendapat balasan.
Akhirnya karena khawatir, sang suami-istri memutuskan untuk mengunjungi sang mertua di Seoul. Sesampainya di sana, kondisi rumah tampak gelap dan nggak ada seorangpun yang membukakan pintu.
Saat ditelusuri, ternyata sang mertua sudah berada dalam keadaan tewas–kepalanya remuk, tengkoraknya terpecah belah. Hal unik yang ditemukan polisi saat itu adalah nihilnya jejak pembobolan di rumah tersebut dan pintu rumah dalam keadaan terkunci rapat. Jelas ini bukan kasus pencurian atau ulah maling. Polisi pun melakukan investigasi: siapa yang kemungkinan besar membunuh orangtua ini? “Kriminal Tergila di Korea” terbagi ke tiga bagian. Pastikan kamu menonton ketiganya, ya!
Apakah Kamu Psikopat?
Konten yang terbagi menjadi tiga bagian ini cocok ditonton bareng teman kamu untuk seru-seruan. Ketiganya berisi sejumlah kasus kriminal-pembunuhan dan pertanyaan yang sebisa mungkin nggak bisa kamu jawab!
Salah satu pertanyaannya seperti ini: Bayangkan kamu tinggal di apartemen yang lantainya cukup tinggi. Kamu tinggal di lantai lima. Kebetulan kamu pergi ke balkon dan kamu menyaksikan sebuah adegan pembunuhan.
Seketika itu pula, sang pembunuh melihat kamu dan melakukan gerakan menunjuk-nunjuk. Kira-kira apa yang dimaksud oleh pembunuh itu? Temukan jawabannya di video, ya!
Baca Juga: 5 Fakta Penting tentang Hitomi yang Mungkin Belum Kamu Ketahui!
Cerita Psikopat Terganteng
Memang betul ucapan “Kita nggak boleh menilai seseorang dari fisiknya.” Laki-laki yang disebut Hansol sebagai “Cowok rapi dan nggak terlihat menyeramkan,” ini bernama Kang Hosun, kelahiran 1969.
Ia lahir dari keluarga dari keluarga berkecukupan dan harmonis yang memiliki tanah berhektar-hektar. Hosun pernah menikah empat kali. Pernikahan tersingkat adalah dengan istri ketiga yang hanya berlangsung dua bulan saja.
Hosun bekerja sebagai supir truk. Saat Korea Selatan mengalami krisis moneter, ia memutuskan untuk membakar truknya agar ia bisa mengklaim uang asuransi. Dengan uang asuransi tersebut, ia membuka sebuah restoran, tetapi kemudian ia memutuskan membakarnya lagi agar kembali mendapat uang asuransi.
Berbekal uang asuransi, ia membuka bisnis baru. Awalnya sang tetangga mengenalinya sebagai bisnis peternakan anjing. Usut punya usut, ternyata itu adalah tempat penjagalan anjing untuk diperjual-belikan dagingnya. Hosun membunuh dengan cara ekstrem dan brutal. Bisnis ini bertahan tiga tahun. Dari situlah ia merasakan sebuah “kesenangan saat membunuh” sekaligus awal dari kasus kekejamannya dimulai.
Cantik yang Menghanyutkan
“Pembunuhan berantai oleh perempuan ada beberapa. Tapi yang satu ini harus kamu ketahui!” kata Hansol saat mulai menceritakan kasus ini.
Tahun 2005, Um Insuk, tertangkap polisi saat ia mencoba membakar rumah sakit. Ia adalah seorang perempuan cantik kelahiran 1976 berbadan tinggi. Saking cantiknya, ada rumor yang beredar kalau polisi tergoda dengan kecantikannya.
Polisi sempat menemui kakaknya dan ucapan kakaknya cukup mencurigakan. Ia berkata “Adikku sedang banyak mengalami kejadian-kejadian buruk”. Kira-kira apa kejadian buruk itu? Polisi pun melakukan investigasi dan membongkar hal-hal yang terjadi sebelum peristiwa pembakaran rumah sakit.
Um Insuk punya kebiasaan buruk. Ia kerap menghabiskan uang secara berlebihan alias hidup berfoya-foya. Suatu kali uangnya habis. Ia kemudian memilih bekerja di industri asuransi. Udah bisa ditebak belum arah cerita ini–yang lagi-lagi melibatkan asuransi?
Kejadian pertama terjadi di tahun 2000. Um Insuk menyiapkan minuman dan memberikan obat tidur ke suaminya. Ia menusuk mata suaminya dan membuat sang suami mengalami gangguan penglihatan.
Kejadian selanjutnya, ia memanaskan minyak goreng dan menyiramnya ke wajah suaminya yang mengakibatkan luka bakar. Ini berlanjut dengan aksi penusukan yang ia lakukan pada September 2001. Dari kematian ini ia mendapatkan uang asuransi 280 juta won.
Nggak berhenti sampai situ saja. Ia melakukan hal yang sama ke suami keduanya. Um Insuk berhasil mengklaim asuransi 38 juta won kala itu. Karena jiwa konsumerisme Um Insuk, ia berniat mencari laki-laki lain untuk dinikahi, tetapi ia tak kunjung mendapatkannya. Kira-kira siapa korban selanjutnya? Tonton videonya buat tahu kelanjutannya, ya!
***
Mana, nih, video seri “Detektif Reomit” yang pengin kamu tonton setelah membaca rekomendasi di atas? Atau udah berhasil kamu tonton semua? Duh, memang Hansol jago banget bikin bulu kuduk merinding dengan editing style dan gaya penceritannya!
Media Sosial Jang Hansol
Nantikan konten terbaru “Detektif Reomit” dan ikuti media sosial Hansol di bawah ini: