Get In Touch
Menara Caraka, Lantai 12, Jl. Mega Kuningan Barat, Blok E4 7 No. 1, Kawasan Mega
Kuningan, Jakarta 12950
Work Inquiries
partnership@mantappu.com
(+62) 818 0401 3060

Kupas Tuntas Isu Kesehatan bareng Ekida Rehan, Gimana Cara Meninggikan Badan?

March 22, 2024

by Fahma Ainurrizka

Seri “Setau Ekida” telah banyak membahas berbagai isu kesehatan sembari ikut merespons konten viral dari sudut baik dan buruknya terhadap kesehatan. Kali ini, TeaMantappu berhasil merangkum sejumlah topik menarik dari “Setau Ekida” dari Ekida Rehan yang patut kamu simak!

Potret Ekida Rehan | Sumber: Instagram @ekidarehanf

Halo, TeMantappu!

Kembali lagi bersama TeaMantappu! Kali ini, kita akan merambah ke ragam isu kesehatan yang menarik dan pastinya berhubungan erat dengan kehidupan sehari-hari. Dari pola makan yang sehat hingga berbagai mitos kesehatan, seluruhnya bakal kita kupas mendalam bareng Ekida Rehan. 

Siapa, nih, yang pernah insecure gara-gara tinggi badan? Sangatlah umum bagi banyak orang untuk merasa khawatir atau nggak puas dengan tinggi badan mereka. Tapi memang tinggi badan bisa bertambah, ya? Yuk, kita cari tahu jawabannya!

Apa Efek Samping Konsumsi Soda Berlebihan?

Tonton video “Efek Samping Kebanyakan Minum Soda” di sini!

Dalam video ini, Ekida memberikan tanggapannya merespons video viral yang menampilkan seorang kreator konten sedang meneguk lebih dari satu liter soda dalam sekali minum. Pertanyaannya, ini berbahaya nggak, sih?

Ekida dengan tegas menjelaskan kandungan gula dalam satu botol soda memang sangatlah tinggi. Konsumsi gula yang berlebihan dan terlalu sering dapat memicu berbagai penyakit serius. Mulai dari masalah pada gigi seperti karies gigi dan erosi gigi, hingga risiko penyakit lebih serius seperti obesitas dan diabetes melitus. Diabetes bisa menimbulkan berbagai komplikasi, loh, termasuk kerusakan pada mata, seperti retinopati, dan luka terbuka sulit sembuh yang seringkali muncul di kaki (ulkus). Jadi, sangatlah penting buat memperhatikan konsumsi gula kita biar nggak terkena risiko-risiko tersebut, ya, TeMantappu!

Respons Video Viral Makan Garam: Nggak Bahaya?

Tonton video “Reaction Liat Tingkah Aneh Warga TikTok Makan Garem” di sini!

Ekida kembali memberikan merespons terhadap sebuah video viral. Kali ini menampilkan seorang kreator konten yang mengonsumsi garam dalam jumlah besar dalam waktu singkat.

Melihat ini, Ekida pertama-tama menjelaskan kalau menurut Jurnal Kedokteran PubMed, konsumsi garam yang disarankan adalah sekitar 35-70 mg atau sekitar 2-4 sendok makan per hari. Tetapi, konsumsi garam dalam jumlah besar dan dalam waktu singkat berbahaya nggak, sih?

Baca Juga: “Girls Code” Sesama Content Creator Ala Maria Clarin

Ekida menjelaskan hal itu bisa sangat berbahaya. Konsumsi garam dalam porsi besar dalam waktu cepat dapat menyebabkan keracunan garam, atau yang dikenal dengan salt intoxication. Keracunan garam dapat berakibat fatal karena garam masuk ke dalam aliran darah dan dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit dan cairan di dalam tubuh. Hal ini dapat menyebabkan hipernatremia, yaitu kondisi kadar natrium dalam darah terlalu tinggi, yang pada akhirnya dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan berpotensi mengakibatkan kematian. Jadi, sangat penting untuk nggak mengonsumsi garam dalam jumlah yang berlebihan dan selalu memperhatikan asupan garam kita secara keseluruhan, ya!

Kenapa Orang Suka Ngomong Belibet dan Random?

Tonton video “Mitos-Mitos Penyakit Mental” di sini!

Nah, kali ini Ekida menjelaskan penyakit psikiatri yang sering disebut sebagai “word salad”. Apa itu sebenarnya? Jelasnya, ini adalah kondisi neurologis atau psikiatri saat seseorang mencoba untuk menyampaikan ide, tetapi kata-kata dan frasa yang digunakan tampaknya nggak terkait, seringkali nggak masuk akal.

Ekida menjelaskan “word salad” sebetulnya merupakan gejala dari gangguan berpikir yang nggak koheren; seringkali terjadi pada beberapa penyakit gangguan jiwa. Misalnya, pada penderita skizofrenia, seringkali muncul gejala ini dalam bentuk ucapan yang nggak logis atau nggak masuk akal. Namun, penting untuk dicatat kalau “word salad” bukanlah suatu penyakit, melainkan gejala dari kondisi kesehatan mental tertentu.

Secara lebih lanjut, Ekida memaparkan perlu juga dipahami perbedaan antara “word salad” dengan “asosiasi longgar”, yang merupakan gangguan pikiran dan pembicaraan saat ide berpindah dari satu subjek ke subjek lain tanpa keterkaitan yang jelas. Selain itu, penurunan kesadaran juga dapat menyebabkan seseorang mengalami “word salad” dalam berbicara, loh. Misalnya, saat kita pingsan atau sehabis bangun tidur.

Apakah Tulang Besar Bikin Kita Gemuk?

Tonton “Hoax Gemu Berat Tulang” di sini!

Pernah dengar nggak ada yang bilang kayak gini, “Aku tuh nggak gemuk, cuma tulangku aja yang emang besar!” Tapi, bener nggak sih? Nah, kali ini Ekida membahas pengaruh tulang terhadap berat badan.

Pada dasarnya, berat badan kita terdiri dari berbagai komponen di dalam tubuh. Mulai dari tulang, otot, lemak, jaringan ikat, hingga organ-organ tubuh. Ekida menjelaskan menurut penelitian yang ia temukan, perbedaan berat tulang antara orang yang gemuk atau obesitas dengan orang yang memiliki tulang yang lebih kecil hanya sekitar setengah kilogram. Jadi, bagi kamu yang berpikir gemuk karena ukuran tulang yang besar, nggak tepat, ya!

Ekida menambahkan kala dilakukan pemeriksaan X-ray, baik pada orang yang gemuk maupun yang kurus, berat tulangnya sebenarnya nggak jauh berbeda. Nah, yang membuat perbedaan itu sebenarnya adalah jumlah lemak. Pada orang yang obesitas atau gemuk, lemak dalam tubuh mereka sangatlah banyak, baik di bawah kulit maupun di sekitar organ-organ tubuh.

Baca Juga: WANDERLAND 2024: Waseda Boys Tutup Akhir Perjalanan dengan Kenangan Haru

Namun, perlu diingat jikalau obesitas memiliki risiko yang sangat serius, seperti hipertensi, diabetes, kolesterol tinggi, hingga risiko penyakit jantung yang meningkat. Sangat penting untuk mengendalikan berat badan agar tetap dalam rentang yang sehat!

Gimana Cara Menambah Tinggi Badan?

Tonton video “Penyebab Kamu Nggak Bisa Tinggi” di sini!

“Umurku 21 tahun, bisa nggak ya tambah tinggi?” Kamu merasa relate dengan pertanyaan ini? Ekida mencoba menjelaskan hal ini secara sederhana. Secara umum, tinggi badan seseorang dipengaruhi sekitar 80% oleh faktor keturunan atau genetik, loh.

Ekida menjelaskan konsep “Tinggi Potensi Genetik”, sebuah data statistik yang menggambarkan kisaran tinggi badan yang mungkin dimiliki seseorang berdasarkan kombinasi tinggi badan orang tua.

Kamu bisa mencoba menggunakan alat seperti Kalkulator Tinggi Potensi Genetik yang tersedia di sini untuk mendapatkan perkiraan tinggi badanmu di usia 20 tahun. Ini bisa memberikan gambaran yang lebih jelas tentang potensi tinggi badanmu berdasarkan faktor genetik. Yuk, coba!

***

Wah, banyak ilmu baru yang didapatkan dari Ekida, ya! Mulai dari konsumsi garam dan minuman soda secara berlebihan, bongkar mitos gemuk karena ukuran tulang, hingga penjelasan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi seseorang. Nah, apa yang bakal dibahas selanjutnya oleh Ekida? Kita tunggu saja, ya, update dari Ekida!

Media Sosial Ekida Rehan

Yuk, ikuti media sosial Ekida Rehan buat dapetin insight seputar isu kesehatan lain!

Artikel Lainnya tentang Ekida Rehan

Recent Posts

WenJelajah: Proyek Owen Eksplorasi Lingkungan di Indonesia

WenJelajah: Proyek Owen Eksplorasi Lingkungan di Indonesia

Owen, selepas lulus dari Avans University of Applied Sciences di Belanda, kini punya proyek baru, WenJelajah, yang mengajak kita mengeksplorasi kekayaan alam Indonesia. Dalam perjalanan pertamanya ke Sumba, Owen menyaksikan inovasi ramah lingkungan di Paud Efata, sekolah yang dibangun dari sampah plastik yang didirikan Rumah Lukis Erika. Melalui WenJelajah, Owen mengajak generasi muda untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan mengenal keindahan alam Indonesia. Yuk, simak keseruannya!

Hari Terakhir Yusuke di Indonesia: Rating Wisata Kuliner di Sekitar Kos

Hari Terakhir Yusuke di Indonesia: Rating Kuliner di Sekitar Kos

Yusuke menghabiskan hari terakhirnya di Indonesia dengan mencicipi berbagai makanan enak di sekitar kosannya. Dari sarapan bubur ayam hingga makan siang bakmi, ia berbagi pengalamannya mencoba kuliner Indonesia. Dalam artikel ini, Yusuke juga memberikan rating untuk setiap makanan yang ia coba, serta berbagi kesan tentang kebudayaan dan lingkungan sekitar yang ia temui. Baca pengalaman serunya menjelajah kuliner Indonesia sebelum kembali ke Jepang!

3 Kebiasaan Unik Orang Korea Versi Jang Hansol

3 Kebiasaan Unik Orang Korea Versi Jang Hansol

Kenali tiga fakta unik kebiasaan orang Korea yang dibagikan Jang Hansol! Dari keheranan mereka melihat orang Indonesia makan nasi goreng dengan es campur, kebiasaan nonton drama Korea yang beda, sampai tradisi sikat gigi setelah makan siang di kantor. Simak selengkapnya untuk tahu serunya perbedaan budaya Indonesia-Korea di artikel ini!