Jerhemy Owen, seringkali berbagi cerita tentang pengalamannya sebagai pelajar di Belanda dan membagikan pengetahuan tentang kehidupan di Belanda yang sering luput dari perhatian banyak orang. Salah satu topik menarik yang dibahasnya adalah keberadaan museum Indonesia di Belanda. Memang benar-benar ada, ya? Yuk, cari tahu melalui artikel ini!
Hai TeMantappu!
Kalau bicara soal Belanda, kita nggak bisa lepas dari pembahasan sejarahnya, terutama hubungannya dengan Indonesia. Seperti yang kita tahu, Belanda adalah salah satu negara yang pernah menjajah Indonesia selama 3,5 abad. Tapi, kamu tahu nggak kalau di Belanda ada museum yang didedikasikan untuk menjelaskan sejarah Indonesia di masa lampau?
Ternyata memang ada, TeMantappu! Yuk, kita simak penjelasan dari Owen, seorang kreator konten yang saat ini menjadi pelajar perantau di Belanda. Owen akan membawa kita untuk menjelajahi museum-museum tersebut dan memberikan sudut pandang yang menarik tentang bagaimana sejarah Indonesia dipresentasikan di luar negeri, khususnya di negara yang dulunya menjadi penjajah.
Table of Contents
Tropenmuseum: Museum Sejarah Indonesia di Belanda
Owen merasakan kekaguman yang mendalam saat mengunjungi Museum Tropis atau Tropenmuseum, yang terletak di sebelah timur Amsterdam dekat Oosterpark ini. Dibangun sejak tahun 1864, museum ini telah menjadi simbol kekayaan sejarah etnografi dan antropologi di Belanda. Dengan koleksi yang mencakup berbagai artefak sejarah, museum ini menawarkan pandangan yang mendalam tentang hubungan antara Belanda dan Indonesia selama masa penjajahan.
Tropenmuseum dikenal karena mengumpulkan berbagai benda bersejarah yang merupakan warisan dari kolonial Belanda, dengan penekanan khusus pada koleksi-koleksi yang berasal dari Indonesia. Di antaranya yang paling menarik adalah pameran foto dan video yang memperlihatkan potret-potret autentik kehidupan Indonesia pada masa penjajahan Belanda, memberikan gambaran yang lebih hidup dan nyata tentang sejarah yang terjadi.
Museum Tropis atau Tropenmuseum nggak hanya menjadi tempat penyimpanan sejarah, tetapi juga menjadi panggung yang menceritakan cerita yang menginspirasi dan memberi penghormatan kepada kedua belah pihak dalam perjalanan sejarah yang panjang dan kompleks, loh.
Baca Juga: Melly Krista, Hair Influencer Asal Medan, Talent Baru Mantappu Corp.
Monumen Nama-Nama dan Jenis-Jenis Koleksi Tropenmuseum
Owen dalam video kontennya memperlihatkan kala ia menjelajahi seluruh isi bangunan museum ini, menyoroti keberagaman artefak menarik yang disajikan di Museum Tropen. Di museum ini, ribuan cerita terwujud dalam bentuk karya seni, benda-benda bersejarah, dan peninggalan budaya yang menghidupkan beragam aspek budaya.
Nggak kurang dari 175.000 benda, 155.000 lembar foto, dan 10.000 lembar gambar, lukisan, dan dokumen disimpan di museum ini, loh, termasuk 15.000 objek yang merupakan warisan dari museum etnografi. Beberapa koleksi Tropenmuseum yang sempat dibahas Owen di antaranya:
Artefak Bersejarah
Museum Tropen menyimpan lebih dari 175.000 artefak bersejarah yang mencakup berbagai benda budaya dan peninggalan sejarah dari berbagai negara, termasuk Indonesia, loh.
Koleksi Fotografi
Koleksi fotografi museum terutama terdiri dari foto-foto sejarah yang berasal dari koloni Belanda dari tahun 1855 hingga 1940.
Wayang, Keris, dan Ukiran
Museum ini juga memamerkan pernak-pernik khas Indonesia seperti wayang, keris, dan ukiran-ukiran, yang menjadi simbol kekayaan seni dan budaya Indonesia.
Alat Musik dan Benda Teater
Tropenmuseum menyimpan koleksi pertunjukan berupa 5.500 alat musik dan berbagai benda teater lainnya, seperti topeng dan boneka wayang.
Relief Borobudur dan Miniatur Kapal VOC
Salah satu daya tarik utama adalah replika ukiran Borobudur dan miniatur kapal VOC, yang menjadi simbol perjalanan sejarah antara Belanda dan Indonesia.
Koleksi Fotografi Bersejarah
Selain koleksi fotografi umum, museum ini juga memiliki koleksi khusus tentang sejarah Indonesia, yang memberikan pandangan yang mendalam tentang masa lalu kolonial.
Keris Tertua di Dunia
Tropenmuseum juga menampilkan keris tertua di dunia yang dibuat pada tahun 1342, yang menjadi bukti kekayaan sejarah Indonesia yang unik.
Monumen Nama-Nama Museum
Sorotan utama dari museum ini adalah monumen yang memuat ribuan nama budak Indonesia pada zaman kolonial, menjadi pengingat penting akan sejarah yang pernah ada.
Pengelolaan Tropenmuseum
Seusai mengunjungi Tropenmuseum, Owen berharap agar museum di Indonesia dapat lebih terawat agar menjadi lebih menarik. “Gue yakin keren, tuh,” timpalnya. Owen yakin potensi keindahan bakal terpancar jika perawatan museum dilakukan dengan baik.
Memang terdapat beberapa perbedaan cara pengelolaan yang cukup mencolok antara Museum Tropen dan museum-museum di Indonesia. Pertama, terkait pembelian tiket masuk, di Museum Tropen pengunjung dapat membeli tiket melalui sistem komputerisasi dengan mendapatkan bukti pembayaran, sementara di Indonesia, pembelian tiket masih dilakukan secara manual di loket. Kedua, harga tiket masuk di Museum Tropen lebih tinggi, mencapai 12 Euro atau sekitar Rp180.000, sedangkan di Indonesia hanya sekitar Rp2.000-Rp5.000. Selain itu, pengaturan pemandu museum juga berbeda, di Museum Tropen, pengunjung akan disambut pemandu yang memberikan arahan dan informasi lengkap sebelum masuk ke ruang pameran, loh. Menarik, ya, TeaMantappu?
Baca Juga: Kupas Tuntas Isu Kesehatan bareng Ekida Rehan, Gimana Cara Meninggikan Badan?
***
Wah, ternyata kekayaan serta peninggalan sejarah dari masa lalu yang menggambarkan perjalanan panjang Indonesia dalam meraih kemerdekaannya sungguhlmelimpah. Kira-kira selain museum yang telah disebutkan, ada lagi nggak, ya, museum sejarah Indonesia yang berada di Belanda, TeaMantappu?
Media Sosial Jerhemy Owen
Biar tetap terhubung dengan cerita menarik seputar Belanda serta berbagai fakta menarik dan pengalaman unik yang bisa menjadi sumber inspirasi dan insight baru, ikuti media sosial Owen di bawah ini:
Artikel Terkait
- Arti Peduli Lingkungan Menurut Jerhemy Owen
- MantaView – Jerhemy Owen Berulang Tahun ke-21!
- Belajar untuk Peduli Lingkungan bersama dengan Jerhemy Owen, Mahasiswa Teknologi Lingkungan
- Cinta Lingkungan ala Jerhemy Owen – Ciliwung Cleanup sampai TPST Bantargebang
- Recycled Sandal by Pyopp Fledge x Owen
- Jerhemy Owen – Berbagi Waffle dan Minuman di Panti Asuhan dan TPST
- 3 Fakta Sampah Plastik Versi Jerhemy Owen