Di negara yang dikenal karena sistem transportasinya yang efisien, terutama kereta cepatnya, Matthew mengalami pengalaman cukup mengejutkan: kereta cepat di Jerman lebih sering terlambat ketimbang tepat waktu. Yuk, kita simak lebih lanjut pengalaman menarik Matthew sebagai pengguna transportasi publik di Jerman!
Halo, TeMantappu!
Selain keindahan dan kemegahannya, Jerman juga menyimpan fakta menarik yang mungkin belum banyak diketahui banyak orang. Salah satunya adalah fakta mengejutkan kalau kereta cepat di Jerman seringkali mengalami keterlambatan.
Hal ini diungkap lewat pengalaman Alexander Matthew, seorang perantau yang sedang bersekolah di sana. Meskipun Jerman terkenal dengan reputasi disiplin dan ketepatannya, nyatanya, kereta cepat di negara itu sering kali nggak berjalan sesuai jadwal yang ditetapkan.
Kejadian ini menimbulkan pertanyaan tentang efisiensi sistem transportasi di sana. Yuk, kita bahas!
Table of Contents
Kereta di Jerman: Cepat, tapi Terlambat
Meskipun masyarakat Jerman dikenal akan disiplin dan keakuratan waktu, nyatanya realitas di lapangan seringkali berbeda. Matthew, seorang mahasiswa perantau di negara tersebut, tak urung mengalami sendiri dampaknya. Suatu malam, ia harus menunggu hingga pukul 4 subuh, padahal kereta yang seharusnya datang pukul 12 malam.
Ternyata bahasan soal kereta Jerman yang sering terlambat telah menjadi perbincangan serius dan bahan candaan di sana. “Saking seringnya terlambat, sampai udah jadi pengetahuan umum dan juga bahan bercandaan kalau kereta di Jerman itu nggak pernah on time,” ungkap Matthew.
Media Jerman, seperti Deutsche Welle (DW), turut mengkonfirmasi fenomena ini. Laporan dari majalah berita mingguan Der Spiegel menyebutkan sekitar seperempat dari semua perjalanan kereta jarak jauh yang dioperasikan oleh Deutsche Bahn (DB), perusahaan kereta api terkemuka di Jerman, gagal mencapai ketepatan waktu.
Alasan-alasan seperti “adanya gangguan” dan “kondisi cuaca” diungkapkan sebagai faktor utama yang menyebabkan keterlambatan tersebut.
Kondisi Stasiun di Jerman
Di Jerman, Matthew juga menjumpai fakta menarik terkait stasiun kereta. Ia membeberkan kalau seseorang harus membayar sekitar 17 ribu rupiah atau satu euro untuk menggunakan toilet di stasiun.
Selain itu, nggak semua toko di stasiun kereta buka 24 jam, yang membuatnya harus menunggu di luar stasiun dalam cuaca dingin dan sendirian di tengah-tengah orang mabuk.
Matthew berharap sistem transportasi di Jerman terus meningkat menjadi lebih baik kedepannya. Terutama, fasilitas dan layanan di stasiun kereta sehingga pengalaman menggunakan kereta api bakal lebih nyaman dan efisien.
Ia juga mengungkapkan harapannya agar sistem kereta cepat di Indonesia bisa lebih baik daripada yang ia alami di Jerman. “Semoga makin lama sistemnya semakin baik, deh. Semoga kereta cepat Indonesia lebih baik dari ini,” ucapnya.
Baca Juga: Nggak Seromantis Drakor, Jang Hansol Ungkap Sisi Gelap Wamil
***
Meskipun masyarakat Jerman terkenal dengan disiplin dan menghargai ketepatan waktu, tetapi malah hambatan ada di kondisi layanan transportasi yang kurang profesional, ya. Kalau di Indonesia gimana, nih, TeMantappu?
Media Sosial Alexander Matthew
Mau tahu lebih banyak tentang fakta lain seputar Jerman? Ikuti media sosial Matthew di bawah ini biar nggak ketinggalan upcoming updates dari Matthew:
Artikel Terkait
- Matthew, Mahasiswa Indo yang Bawa Rice Cooker ke KFC Jerman!
- Jelajah Edinburgh ‘Kota Kelahiran Harry Potter’ bareng Alexander Matthew
- MantaView Birthday Edition – Alexander Matthew Berulang Tahun ke-22!
- 5 Fakta Unik Jerman Versi Alexander Matthew
- Sisi Gelap Jerman yang Jarang Diketahui Versi Alexander Matthew
- Cap Lang Bukan Produk Indonesia? Simak Penjelasan Alexander Matthew