Masih ingat dengan permintaan maaf Belanda kepada Indonesia atas tragedi kejahatan kemanusiaan kala masa penjajahan? Tahun lalu, isu ini mencuat ke permukaan ketika Belanda beberapa kali santer menggaungkan permintaan maaf kepada Indonesia. Menariknya, meskipun ada rekam sejarah kelam, Belanda juga mengadakan banyak pameran yang memamerkan kekayaan budaya Indonesia. Kali ini, Jerhemy Owen mengajak kita menjelajahi “Pameran Indonesia Raya” di Amsterdam, Belanda. Yuk, kita lihat bagaimana Indonesia direpresentasikan di negeri kincir angin ini!
Hai, TeMantappu!
Setelah sebelumnya kita menyusuri Tropenmuseum, museum Indonesia di Belanda bersama Jerhemy Owen, kini saatnya memperluas horison sejarah kita dengan mengunjungi Pameran Indonesia Raya di Belanda.
Pameran ini nggak hanya sekadar memamerkan kekayaan budaya Indonesia, tetapi juga merayakan hubungan sejarah antara Indonesia dan Belanda. Dari koleksi sejarah yang ditampilkan secara runut, Pameran Indonesia Raya menjanjikan pengalaman tak terlupakan untuk bersama mengingat dan mengenang kembali kerja keras para pahlawan pendiri bangsa.
Yuk, kita gali lebih dalam tentang budaya dan sejarah Indonesia di Belanda bareng Jerhemy Owen!
Table of Contents
Mengenal Pameran Indonesia Raya di Belanda
Tahun lalu, Jerhemy Owen, mahasiswa perantau di Belanda ini, menghadiri Pameran Indonesia Raya di Amsterdam, Belanda. Pameran ini dikenal sebagai De Grote Indonesie Tentoonstelling dalam bahasa Belanda.
Owen menjelaskan kalau pameran ini menjadi simbol rekonsiliasi yang penting antara pemerintah Belanda dan Indonesia, mengingat masa lalu yang pahit dari kolonialisme Belanda di Indonesia.
Kehadiran Pameran Indonesia Raya di Belanda ini juga mencerminkan inisiasi pemerintah Belanda dalam memperbaiki hubungan bilateral dengan Indonesia dan mengakui dosa-dosa masa lalu yang dilakukan Belanda terhadap Indonesia.
Owen menyaksikan sendiri bagaimana pameran ini menjadi pusat perhatian dan ramai oleh pengunjung. “Dan ini rame banget, lho, yang dateng,” ungkapnya. Nggak hanya orang Indonesia saja yang berkenan datang untuk mengetahui sejarah Indonesia, tetapi juga masyarakat lokal di Belanda, serta orang-orang dari berbagai latar belakang, yang ingin belajar lebih banyak tentang kekayaan budaya Indonesia.
Baca Juga: Erika Ebisawa Wisuda di Jepang, Tampil Beda Memakai Hakama
Ada Apa Saja di Pameran Indonesia Raya?
Saat melangkah ke dalam ruang pameran, Owen nggak bisa menahan decak kagumnya. “Wah, keren banget!” serunya antusias. Dari sudut ke sudut, terhampar lengkap tentang kekayaan budaya dan perjalanan panjang Indonesia dalam merebut kemerdekaannya.
Ada begitu banyak hal yang ditawarkan dari pameran ini. Mulai dari informasi rinci tentang tradisi-tradisi yang melekat kuat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia, hingga penjelasan mendalam mengenai flora dan fauna yang menghiasi tanah air.
Nggak sampai di situ saja, adapula cerita-cerita pada era-era yang berbeda, mulai dari zaman kerajaan, zaman penjajahan, zaman kemerdekaan, masa orde lama, masa orde baru, sampai masa reformasi. Semuanya lengkap, deh!
Tapi, yang membuat Owen benar-benar terkesima adalah adanya dokumentasi otentik dari zaman penjajahan Belanda. “Yang gue kaget, mereka juga punya dokumentasi pas zaman penjajahan dulu, lho,” ungkapnya. “Jadi berasa real banget, dan nggak kebayang, sih, kalau gue hidup di masa itu. Gue bakal kayak gimana ya, kira-kira?”
Semakin menyusuri tiap sudut pameran ini, Owen merasa seakan hanyut melintasi berbagai periode sejarah dahulu kala. Dan dengan setiap informasi yang ditemuinya, ia semakin memahami betapa kaya dan kompleksnya perjalanan sejarah bangsa Indonesia.
Tiket Mahal, tapi Sepadan
“Jujur, guys, ini pamerannya bagus banget, sih,” ungkap Owen. Ia juga menyebutkan harga tiket yang dikenakan untuk bisa mengakses pameran ini nggak bisa dibilang murah. “Orang dewasa bakal dikenai tiket sekitar 350 ribu,” tambahnya.
Meskipun begitu, Owen dengan tegas mengaku uang yang dikeluarkan sangatlah sepadan dengan suguhan informasi dan wawasan sejarah yang diberikan oleh pameran ini.
Sampai-sampai, Owen bercerita mengenai betapa langkanya kesempatan untuk menyaksikan pameran sekeren ini tentang Indonesia. “Kayaknya belum pernah lihat, deh, pameran sekeren ini tentang Indonesia di Indonesia-nya sendiri,” tuturnya.
“Kalau pameran-pameran di Indonesia kayak gini, kalian mau pada datang nggak?” lanjutnya menyiratkan harapannya akan masa depan budaya dan pameran seni di Indonesia.
Baca Juga: Pengalaman Alexander Matthew: Kereta Cepat Jerman Selalu Telat?
***
Gimana, TeMantappu, tertarik nggak buat mengunjungi Pameran Indonesia Raya di Belanda? Kayaknya kalau sejarah disajikan dengan cara yang menarik dan nggak membosankan kayak gini, semua orang bakal sukarela bersedia datang, ya?
Media Sosial Jerhemy Owen
Mau mendapat informasi terkini tentang acara-acara terkait Indonesia di Belanda? Ikuti perkembangan terbaru melalui media sosial Owen di bawah ini, ya:
Artikel Terkait
- Arti Peduli Lingkungan Menurut Jerhemy Owen
- MantaView – Jerhemy Owen Berulang Tahun ke-21!
- Belajar untuk Peduli Lingkungan bersama dengan Jerhemy Owen, Mahasiswa Teknologi Lingkungan
- Cinta Lingkungan ala Jerhemy Owen – Ciliwung Cleanup sampai TPST Bantargebang
- Recycled Sandal by Pyopp Fledge x Owen
- Jerhemy Owen – Berbagi Waffle dan Minuman di Panti Asuhan dan TPST
- 3 Fakta Sampah Plastik Versi Jerhemy Owen
- Eksplorasi Museum Sejarah Indonesia di Belanda Bareng Jerhemy Owen
- Tanggul Laut Raksasa Hanya Solusi Sementara Cegah Jakarta Tenggelam?