Get In Touch
Menara Caraka, Lantai 12, Jl. Mega Kuningan Barat, Blok E4 7 No. 1, Kawasan Mega
Kuningan, Jakarta 12950
Work Inquiries
partnership@mantappu.com
(+62) 818 0401 3060

CCTV dan AC Lumrah di Indonesia, tapi Jarang Ada di Jerman?

May 18, 2024

by Fahma Ainurrizka

Matthew dalam kontennya memang sering membahas berbagai aspek terkait Jerman dari A-Z. Kali ini, ia menyoroti hal-hal yang umum dijumpai di Indonesia, tetapi langka atau bisa disebut barang yang nggak biasa di Jerman. Penasaran apa saja? Yuk, kita simak!

Alexander Matthew, talent Mantappu Corp. | Sumber: Instagram/alexandrmatthew_

Halo, TeMantappu!

Setelah beberapa waktu lalu sempat membahas kereta cepat di Jerman yang ternyata nggak cepat-cepat amat alias sering terlambat, yuk kita kembali melihat perbandingan antara Jerman dan Indonesia.

Kali ini, Matthew membahas mengenai hal-hal yang umum dijumpai di Indonesia, tapi jarang atau bahkan nggak biasa ditemui di Jerman. Apa saja, sih, yang termasuk dalam kategori ini? Yuk, kita simak!

Jarang Ada AC di Jerman

Alexander Matthew menjelaskan di Jerman, AC jarang ditemui | Sumber: TikTok/alexandrmatthew_

“Di Jerman tuh jarang banget nemu AC. Bahkan di tempat umum kayak di mall itu juga nggak ada. Jadi, cukup pengap ya,” jelas Matthew. 

Di Jerman, kebiasaan nggak pakai AC itu lumrah banget, bahkan di tempat-tempat umum seperti mal. Menariknya, hal ini punya alasan yang cukup kuat.

Pertama-tama, musim panas di Jerman memang nggak sepanjang di negara-negara tropis. Biasanya cuma sebentar dan nggak sepanas di Indonesia. Jadi, banyak orang di sana lebih suka mengandalkan ventilasi alami, seperti buka jendela atau pintu, seperti yang dilakukan Mattew, biar udara segar masuk ke dalam ruangan.

Alasan kedua, banyak warga Jerman yang memandang AC sebagai sesuatu yang boros energi dan kurang ramah lingkungan. Mereka lebih memilih alternatif yang lebih hemat energi dan lebih bersahabat dengan lingkungan, terutama mengingat kesadaran lingkungan yang tinggi di negara tersebut.

Selain itu, pemakaian AC juga dianggap bisa memicu masalah kesehatan, seperti flu atau alergi, terutama bagi mereka yang sensitif terhadap perubahan suhu atau sirkulasi udara dalam ruangan.

CCTV Minim Ditemukan di Jerman

Alexander Matthew menjelaskan di Jerman, CCTV jarang ditemui | Sumber: TikTok/alexandrmatthew_

Di Jerman, konsep privasi memang sangat dijunjung tinggi, sehingga penggunaan CCTV dalam kehidupan sehari-hari umumnya jarang ditemui. Mereka cenderung lebih mengutamakan hak privasi individu ketimbang pengawasan yang terlalu masif. Pasalnya, warga Jerman kurang nyaman jika wajah atau aktivitas mereka terekam secara nggak sengaja oleh kamera pengawas.

Selain itu, ada pandangan kalau keberadaan CCTV nggak secara signifikan meningkatkan tingkat keamanan, terutama di lingkungan yang sudah diatur dengan baik oleh aturan hukum yang ketat.

Mereka percaya kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang ada sudah cukup buat menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat. Namun, seperti yang dialami oleh beberapa orang, kekurangan pengawasan CCTV juga bisa menjadi kendala ketika terjadi kejahatan atau pelanggaran, seperti kasus vandalisme atau pencurian, di mana identifikasi pelaku bisa menjadi sulit tanpa bukti rekaman visual yang jelas.

Hal itupun juga dialami Matthew. “Belum lama ini, tempat tinggal aku di-vandalisme dan sempat ada yang kemalingan dan sampai sekarang belum ketahuan pelakunya siapa karena nggak ada CCTV. Susah juga, sih, ini,” cerita Matthew.

***

Wah, ternyata perbedaan budaya antara Jerman dan Indonesia memang cukup mencolok, termasuk dalam hal barang-barang yang umumnya dijumpai di satu negara dan jarang di negara yang lain. Selain AC yang jarang ditemui di Jerman, ada nggak, sih, barang lain yang langka di Jerman, tapi populer di Indonesia, TeMantappu?

Media Sosial Alexander Matthew

Mau tahu lebih banyak tentang fakta lain seputar Jerman? Ikuti media sosial Matthew di bawah ini biar nggak ketinggalan upcoming updates dari Matthew:

Artikel Terkait

Recent Posts

Jang Hansol Umumkan Kelahiran Anak Pertama, Jang Ruel!

Jang Hansol Umumkan Kelahiran Anak Pertama, Jang Ruel!

Jang Hansol, kreator di balik Korea Reomit, kini resmi menjadi ayah setelah kelahiran putra pertamanya, Jang Ruel. Lahir pada 23 November 2024, Ruel membawa kebahagiaan besar bagi Hansol dan istrinya, Jeanette. Dalam akun YouTube miliknya, Hansol mengungkap arti nama Ruel, yang bermakna “teman Tuhan,” serta pengalaman pertamanya merawat sang bayi. Ia juga berbagi rencana akan mengajarkan berbagai bahasa kepada Ruel, termasuk Korea, Inggris, dan Indonesia. Intip cerita selengkapnya tentang Jang Ruel di sini!

Bedah Personal Statement ala Nadhira Afifa: Rahasia Diterima di Harvard

Tips Bikin Personal Statement ala Nadhira Afifa: Rahasia Diterima di Harvard

Personal statement adalah salah satu kunci sukses dalam aplikasi S2, dan Nadhira Afifa, lulusan cumlaude Fakultas Kedokteran UI dan Harvard T.H. Chan School of Public Health, punya tips jitu buat kamu yang ingin diterima di kampus impian. Dari cara menyusun paragraf pertama yang menarik, hingga mengungkapkan alasan dan rencana masa depan, Nadhira menjelaskan semua langkah dengan cara yang mudah dipahami. Simak panduannya dan buat personal statement-mu lebih menonjol!

Pengalaman Yusuke Menonton Kembang Api dan Kulineran di Macau!

Yusuke di Macau: Nonton Kembang Api dan Kulineran!

Setelah menghabiskan waktu di Indonesia, hidup ala anak kos dengan menikmati lauk-pauk dan makanan warteg, Yusuke tiba-tiba berubah jadi traveller dan melanjutkan perjalanan ke Macau! Di sana, ia mencoba berbagai pengalaman unik, mulai dari menonton kembang api hingga menikmati serunya wisata air. Simak cerita seru Yusuke saat menjelajahi kuliner lokal, mencoba makanan Jepang, dan berbagi momen menarik lainnya selama di Macau. Simak di sini!