Bulan Mei lalu, Pandawara Group pergi ke Jepang dan sempat kolaborasi bareng Tomohiro di sana. Tomo nggak mau melewatkan kesempatan ini dan langsung mengajak mereka buat nyobain sushi mentah di restoran Jepang favoritnya. Kayak apa, ya, keseruannya? Yuk, kita simak cerita lengkapnya!
Minasan, Konnijiwa!
Pandawara Group lagi ke Jepang, nih, dan pas banget bertemu Tomo di sana. Nggak mau melewatkan kesempatan, Tomo langsung mengajak mereka buat nyobain sushi mentah (sashimi) di restoran Jepang asli. Buat yang belum pernah nyobain sushi mentah, pasti penasaran kan gimana rasanya?
Mereka berani mencoba berbagai jenis sushi Jepang yang unik dan mungkin agak aneh buat lidah orang Indonesia. Yuk, kita simak cerita lengkapnya! Siapa tahu, pengalaman mereka bisa jadi inspirasi buat kamu yang pengen coba makanan baru atau berencana jalan-jalan ke Jepang.
Baca Juga: 5 Video Kolaborasi Yusuke yang Harus Kamu Tonton!
Table of Contents
Pertama Kali Tomo Bertemu Pandawara Group
Tomo memperlihatkan dirinya dan Pandawara Group saat sedang di Miyashita Park, salah satu taman terkenal di Shibuya. “Ini kali pertama aku ketemu sama content creator lingkungan selain Owen,” ujar Tomo dengan senyum lebar.
Di sana, Pandawara Group lagi sibuk bikin konten. “Setiap kali ada tempat sampah, mereka selalu diskusi soal kontennya,” cerita Tomo. Dia juga ngobrol sama Rifqi, salah satu anggota Pandawara Group. “Tempat sampah di Jepang menarik, ya?” tanya Tomo penasaran. Rifqi setuju, “Iya, menarik banget karena bentuknya tuh ternyata beda-beda.”
Setelah puas ngobrol dan ngeliat-liat, mereka mutusin buat beli es krim dari vending machine di taman–yang tentunya nggak ada di Indonesia. Sambil nikmatin es krim, Tomo ngerasa seneng banget bisa ketemu dan belajar banyak dari Pandawara Group.
Baca Juga: 8 Segmen Konten Populer dari Melly Krista
Tomo Ajak Pandawara Group Makan Sashimi
Akhirnya, Tomo mengajak Pandawara Group mencoba sashimi, pengalaman yang benar-benar baru buat mereka. “Lebih worth it yang mentah, meskipun ada juga yang matang,” ujar Tomo menjelaskan kalau aslinya sushi memang mentah.
Sebelum itu, mereka sempat mencoba daigaku imo, kentang manis goreng yang menjadi camilan favorit di Jepang, dan unagi, belut bakar yang gurih dan manis. Kedua hidangan ini mendapat pujian dari Pandawara Group karena rasanya cocok di lidah mereka.
Saat giliran mencoba sashimi salmon, reaksi mereka beragam. Gilang berkata, “Enak, tapi nggak suka,” sambil meringis. Ia menjelaskan nggak suka teksturnya yang terlalu lengket dan licin karena mentah, meskipun rasa ikannya sendiri dia suka.
Iksan setuju, “Pas di mulut itu kayak licin dan dingin gitu,” katanya sambil tertawa kecil. Tomo mengangguk, “Memang orang Indonesia biasanya nggak terbiasa dengan makanan yang licin dan dingin. Semua makanan biasanya gorengan atau bakaran gitu, ya,” jelasnya. Namun, saat mencoba sushi tuna, mereka perlahan mulai menikmati makanannya.
Baca Juga: Alexander Matthew Jelajahi Pantai di Prancis
Selanjutnya, mereka mencoba kampachi, sejenis ikan amberjack yang terkenal dengan dagingnya yang tebal dan rasa yang khas. Gilang kembali mengerutkan dahi, “Pahit gitu,” katanya.
Ternyata, di dalam potongan kampachi itu ada wasabi yang mereka nggak tahu! Wasabi adalah pasta pedas hijau yang terbuat dari akar tanaman wasabi, sering digunakan sebagai pelengkap sushi dan sashimi. Tomo pun, sebagai orang asli Jepang, juga nggak begitu suka wasabi.
Setelah insiden wasabi, suasana jadi lebih santai dan penuh tawa. Tomo bercerita tentang pengalamannya pertama kali makan sushi dan bagaimana dia juga terkejut dengan wasabi saat itu. Mereka ngobrol santai tentang berbagai makanan unik yang pernah mereka coba di berbagai tempat
Tomo dan Pandawara Mencoba Natto Sushi
Tomo nggak lupa menantang Pandawara Group mencoba natto sushi, makanan khas Jepang yang terkenal dengan rasa dan teksturnya yang unik. Natto adalah kedelai fermentasi yang memiliki bau kuat dan tekstur lengket, sering menjadi tantangan bagi yang belum terbiasa.
Awalnya, Rifqi ingin mencoba natto sushi, tapi begitu melihat natto yang lengket dan berbau kuat, dia jadi ragu-ragu. Tomo mencoba memberi semangat dan menunjukkan cara makan natto sushi, “Gini, tinggal angkat pake sumpit, celupin sedikit ke soy sauce, terus langsung makan.” Meski begitu, Rifqi tetap nggak berani. “Aduh, nggak deh, nggak kuat aku,” katanya sambil tertawa.
Akhirnya, Iksan memberanikan diri. Dengan sedikit ragu, dia mengambil sepotong natto sushi dan memasukkannya ke mulut. Wajahnya langsung berkerut, dan dia sampai tutup mata saking nggak kuat dengan rasanya. Tapi, dia tetap berusaha menelan sambil didukung teman-temannya. “Respect, sih, respect,” ujar Gilang sambil memberikan semangat.
Melihat Iksan yang berani mencoba, Rafly jadi tertarik untuk ikut mencoba. “Biasa aja kok,” kata Rafly setelah menelan natto sushi, meski wajahnya masih menunjukkan sedikit keraguan dan kelihatan nggak doyan juga, hihi. Melihat teman-temannya yang sudah mencoba, akhirnya Rifqi pun mengumpulkan keberanian untuk mencicipi. “Oke, aku coba deh,” katanya.
Setelah mengumpulkan keberanian, Rifqi akhirnya mengambil sepotong natto sushi dan mencoba. Wajahnya langsung berubah, “Nggak kuat aku,” katanya sambil tertawa dan meminum banyak air untuk menghilangkan rasa natto di mulutnya.
Baca Juga: Yusuke Mencoba Warteg Indonesia di Jepang
Wah, menarik banget ya melihat Pandawara Group dan Tomo mencoba sushi langsung di restoran Jepang. Pengalaman mereka yang beragam, mulai dari bertemu di taman hingga mencoba berbagai jenis sushi, termasuk natto yang menantang, benar-benar seru, deh.
Media Sosial Tomohiro Yamashita
Biar kamu nggak ketinggalan keseruan kegiatan lain dari Tomo, ikuti media sosial Tomo di bawah ini: