Get In Touch
Menara Caraka, Lantai 12, Jl. Mega Kuningan Barat, Blok E4 7 No. 1, Kawasan Mega
Kuningan, Jakarta 12950
Work Inquiries
partnership@mantappu.com
(+62) 818 0401 3060

Rekomendasi “Detektif Reomit” yang Bahas Kriminalitas Remaja di Korea

July 25, 2024

by Fahma Ainurrizka

Salah satu segmen yang dinanti Bolo-Bolo alias penonton Korea Reomit di tiap minggunya adalah “Detektif Reomit”. Di segmen ini, Hansol menceritakan berbagai kasus kriminal menarik yang terjadi di Korea. Kali ini, TeaMantappu telah merangkum beberapa video konten “Detektif Reomit” yang wajib banget kamu tonton, khususnya yang membahas tentang kriminalitas yang melibatkan anak di bawah umur di Korea. Yuk, kita simak!

Jang Hansol membawakan segmen Detektif Reomit | Sumber: YouTube/Korea Reomit

Halo, TeMantappu!

Kalian pasti udah nggak asing lagi dengan Jang Hansol dari kanal YouTube Korea Reomit. Salah satu segmen paling dinanti adalah “Detektif Reomit,” di mana Hansol mengupas tuntas berbagai kasus kriminal di Korea. 

Kali ini, TeaMantappu sudah merangkum beberapa konten “Detektif Reomit” yang wajib kamu tonton, khususnya yang membahas kriminalitas yang melibatkan anak di bawah umur. Nggak jarang, pelakunya juga masih anak-anak!

Dengan gaya bercerita yang khas dan investigasi yang mendalam, Hansol selalu berhasil membuat Bolo-bolo terpaku sekaligus miris dengan kengerian kasusnya. Kasus-kasus yang diangkat nggak cuma menarik, tapi juga membuka mata tentang berbagai realita di Korea yang mungkin belum banyak kita tahu.

Yuk, simak rangkumannya dan siap-siap dibuat penasaran dengan cerita-cerita kriminal dari Detektif Reomit ini!

Hilangnya Anak Berumur 8 Tahun

Jang Hansol membawakan segmen Detektif Reomit | Sumber: YouTube/Korea Reomit

“Kejadian mengerikan ini terjadi pada 30 Maret 2017, dimulai dari hilangnya seorang anak berumur 8 tahun,” ujar Hansol di pembuka videonya. Kasus ini benar-benar bikin gempar dan jadi perhatian publik di Korea.

Awalnya, polisi mulai memeriksa rekaman CCTV di sekolah. Di taman bermain, korban masih terlihat asyik bermain. Nah, kemudian ada seorang remaja perempuan yang mendekati dan ngobrol sama si anak ini. Setelah ditelusuri lebih lanjut, mereka terlihat menuju ke sebuah apartemen. Polisi akhirnya berhasil menangkap cewek tersebut, yang ternyata berumur 17 tahun dan bernama Kim.

Saat diinterogasi, Kim mengaku kalau korban ada di apartemennya, tetapi saat dicek polisi, korban sudah nggak bernyawa. Polisi menemukan dua kantong plastik ukuran 20 liter berisi potongan tubuh korban. Kim langsung ditangkap sebagai tersangka. “Ternyata, Kim ini sudah dikeluarkan dari sekolah, jadi statusnya bukan seorang pelajar,” jelas Hansol.

Dalam interogasi, Kim mengaku ditantang seseorang untuk “berburu.” Setelah diselidiki lebih lanjut, orang tersebut adalah Park, yang berusia 19 tahun. Mereka berdua pertama kali bertemu di sebuah game online.

Nah, gimana bisa, ya, kasus ini terjadi? Apakah mereka akhirnya dipenjara mengingat usia mereka yang masih terhitung remaja? Kamu bisa menonton video Detektif Reomit berikut untuk mengetahui cerita lengkapnya dan bagaimana akhirnya kasus ini diselesaikan.

Tonton di sini!

Permainan Anak SD yang Menyeramkan

Jang Hansol membawakan segmen Detektif Reomit | Sumber: YouTube/Korea Reomit

Akhir-akhir ini, ada permainan berbahaya yang lagi tren di kalangan anak-anak SD di Korea, namanya “Minsik’s Law game” atau Permainan Hukum Minsik. Permainan ini bikin ngeri, karena anak-anak sengaja mendekati mobil yang lewat di school zone (zona sekolah) dan menabrakkan diri agar bisa meminta uang damai. “Uang damai ini bisa mencapai 5 juta won Korea, sekitar 59-62 juta rupiah,” ujar Hansol. Yang lebih mengerikan, ada juga anak-anak yang nekat tiduran di jalan sambil main HP. 

Gimana ceritanya bermula? Di Korea, ada, school zone untuk menyebut area dekat sekolah. Di area ini, kendaraan wajib membatasi kecepatan sampai 30 km/jam, jadi sangat pelan banget dan hati-hati karena ada banyak anak-anak.

Lalu kenapa, sih, dari school zone ini muncul hukuman yang dinamai Minsik Law? Minsik adalah nama seorang pelajar yang mengalami kecelakaan mobil saat menyebrang di depan sekolah pada September 2019. 

Nah, setelah kejadian itu, orang tua Minsik pada Maret 2020 mengajukan permohonan ke DPR. Mereka meminta untuk memperketat aturan di sekitar sekolah. Aturan ini kemudian disetujui. Aturan ini menetapkan hukuman berat untuk pengemudi yang menabrak di school zone: minimal 13 tahun penjara dan bisa lebih lama tanpa batas jika menyebabkan kematian. Kalau hanya cedera, hukumannya 1-15 tahun penjara atau denda 5-30 juta won Korea.

“Sayangnya, hukuman yang “terlalu keras” ini malah disalahgunakan oleh anak-anak untuk mencari uang. Mereka memanfaatkan ketatnya hukum ini untuk mendapatkan uang damai dengan cara yang sangat berbahaya,” terang Hansol.

Penasaran dengan kelanjutan hukum ini, TeMantappu? Apakah hukuman tersebut bakal dicabut atau diperbaiki? Yuk, tonton video Detektif Reomit berikut untuk melihat gimanas kasus ini berkembang dan apa yang sebenarnya terjadi. 

Tonton di sini!

Teman yang Tiba-tiba Membunuh

Jang Hansol membawakan segmen Detektif Reomit | Sumber: YouTube/Korea Reomit

Kejadian mengerikan ini dimulai pada 7 Juli 2013, ketika dua orang anak bernama Choi dan Sim memutuskan untuk menyewa DVD room dan nonton film bareng. Setelah menonton, mereka melanjutkan untuk main biliar hingga larut malam. Pada tanggal 8, mereka memutuskan untuk istirahat di motel.

Kejadian tragis dimulai ketika Sim mengundang teman perempuannya yang berumur 19 tahun, Kim, ke tempat penginapan mereka. Saat Choi meninggalkan Sim dan Kim berdua, sesuatu yang sangat mengejutkan terjadi. Tiba-tiba,, Sim melakukan pembunuhan terhadap Kim dengan cutter dan mencekiknya. Ia bahkan memutilasi tubuh Kim secara sadis menggunakan cutter.

Yang lebih mengerikan, Sim melakukan semua ini dalam keadaan sadar dan tanpa pengaruh narkoba atau alkohol. Mengerikan banget, kan? Pikirkan aja, gimana bisa seseorang melakukan hal sekejam itu tanpa ada indikasi dia sedang berada di bawah pengaruh zat bahaya?

Kisah ini bener-bener bikin merinding dan membuka mata tentang sisi gelap dari perilaku manusia. Yuk, simak cerita lengkapnya di video berikut dan temukan jawaban dari kisah ngeri ini! Jangan sampai ketinggalan, karena cerita ini benar-benar bikin merinding dan nggak bisa diprediksi.

Tonton di sini!

Wah, setiap kasus yang kita bahas kali ini benar-benar bikin merinding, ya, TeMantappu! Dari misteri hilangnya anak berumur 8 tahun yang melibatkan pelaku remaja, permainan berbahaya di school zone yang disalahgunakan untuk mencari uang damai, hingga kejadian pembunuhan mendalam yang dilakukan oleh teman sendiri, semua cerita ini menunjukkan betapa kompleks dan menakutkannya realita kriminal bisa menjadi.

Kisah-kisah ini bukan hanya menggugah rasa ngeri dan penasaran aja, tapi juga membuka mata kita tentang berbagai masalah sosial dan perilaku ekstrem yang bisa terjadi di sekitar kita. Apakah hukum yang ada cukup efektif? Atau justru malah menciptakan masalah baru? Dan gimana seseorang bisa melakukan tindakan mengerikan tanpa alasan yang jelas?

Media Sosial Jang Hansol

Jangan lupa untuk terus mengikuti Korea Reomit buat tahu kasus kriminal lainnya, ya!

Recent Posts

Gabriella-Keisha-Beauty-Influencer-dan-Talent-Baru-Mantappu-Corp

Gabriella Keisha, Beauty Influencer dan Talent Baru Mantappu Corp.

Keisha resmi menjadi talent baru di Mantappu Corp. Ia dikenal dengan konten-konten seputar beauty and makeup yang seru dan relatable. Dari makeup tutorial dan review, skincare, tips styling rambut ala K-pop idol sampai transition video makeup kece. Plus, ia juga suka banget bereksperimen dengan Douyin makeup style yang tren di kalangan beauty enthusiasts. Penasaran lebih lanjut tentang Keisha dan serunya konten-konten yang ia buat? Yuk, simak lebih jauh!

Terbesar di ASEAN! Pengalaman Jerhemy Owen Kunjungi PLTS Terapung Cirata

Terbesar di ASEAN! Pengalaman Jerhemy Owen Kunjungi PLTS Terapung Cirata

Kali ini, Owen kembali dengan petualangannya menjajaki teknologi hijau di Indonesia—PLTS Terapung Cirata, pembangkit listrik tenaga surya terapung terbesar di Asia Tenggara dan ketiga terbesar di dunia! Terletak di Waduk Cirata, yang membentang di antara Purwakarta, Cianjur, dan Bandung Barat, PLTS Terapung Cirata bukan hanya soal teknologi mutakhir, tetapi juga soal komitmen Indonesia untuk menjadi negara yang lebih ramah lingkungan. Yuk, simak perjalanan Owen menjelajahi kompleks green energy ini!