Owen bakal bawa kamu jalan-jalan ke Kompleks Green Cirata! Di sini, kita akan ngulik berbagai teknologi energi terbarukan yang bikin Indonesia jadi salah satu pionir dalam energi hijau. Mulai dari PLTS Terapung yang jadi terbesar di Asia Tenggara, sampai Hutan Energi yang unik—semua ada di kompleks ini. Yuk, ikuti Owen untuk lihat lebih dekat gimana keindahan alam dan inovasi teknologi bersatu menciptakan solusi energi ramah lingkungan!
Hai, TeMantappu!
Kali ini, Owen membikin documentary film yang mendokumentasikan perjalanannya saat mengunjungi Kompleks Green Cirata. Di sini, Owen mengeksplorasi berbagai teknologi yang membuat Indonesia jadi salah satu pelopor dalam energi hijau. Dari PLTS Terapung hingga Hutan Energi, setiap bagian dari kompleks ini punya cerita menarik dan teknologi canggih yang layak untuk dibahas lebih lanjut.
Pertama-tama, kita bakal melihat PLTS Terapung terbesar di Asia Tenggara dan ketiga di dunia. Kemudian, Owen akan menunjukkan PLTA bawah tanah yang unik, di mana pembangkit listrik terletak di dalam gunung dan di bawah waduk.
Nggak ketinggalan, Hutan Energi Cirata yang inovatif juga diperlihatkan Owen. Di sana ada tanaman-tanaman khusus yang digunakan untuk menggantikan batu bara dalam proses pembakaran, lho.
Yuk, simak perjalanan Owen mengeksplor potensi energi bersih yang ada di Kompleks Green Cirata!
Table of Contents
PLTS 1 MWP Cirata
Mulai dari PLTS 1 MWP Cirata, Owen menemui orang yang terlibat di balik transisi energi bersih di Indonesia. “Di sini, gue bener-bener bisa ngobrol langsung dengan orang-orang yang berperan penting dalam mengembangkan energi terbarukan di tanah air,” ujar Owen.
Owen berkesempatan ngobrol sama Mas Reza, yang bertugas di bagian Operation and Maintenance PLTS 1 MWP Cirata. Ternyata, PLTS ini mulai beroperasi sejak tahun 2015.
“Sistem di sini tuh lebih fokus untuk efisiensi internal dan mengurangi konsumsi energi dari PLTA kita, bukan untuk dijual ke luar,” jelas Mas Reza. Ternyata PLTS Cirata lebih banyak dipakai untuk riset dan pengembangan, di samping maintenance-nya juga cukup spesifik.
Ngomongin soal perawatan, PLTS 1 MWP ini bukan tipe yang free maintenance, tapi bisa dibilang less maintenance. Nah, untuk menjaga efisiensi, biasanya mereka melakukan pembersihan panel. Kalau panelnya kering, mereka lap sekitar sebulan sekali. Sedangkan kalau ada kotoran basah, pembersihannya dilakukan setiap tiga bulan sekali.
Mereka juga cek combiner box untuk memastikan semuanya berjalan lancar dan nggak ada masalah pada sisi supply.
Baca Juga: Top 3 Aktor Korea yang Cocok Perankan Aris, Nisa, dan Rani di “Ipar Adalah Maut”
PLTA Waduk Cirata
Selanjutnya, Owen memperlihatkan dirinya saat berada di depan terowongan yang mengarah ke Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Cirata, yang sudah beroperasi sejak 1988. Terowongan ini bukan sembarang terowongan, lho—ini adalah jalan menuju pusat listrik bawah tanah yang ada di dalam gunung Cantayan.
“Bayangin aja, PLTA ini ada di dalam perut bumi, ngebelah gunung dan berada tepat di bawah Waduk Cirata. Prosesnya tuh unik banget; mereka lubangin gunung dulu, baru deh bikin pembangkit listriknya,” jelas Owen.
Untuk sampai ke PLTA ini, kamu harus melewati terowongan sepanjang sekitar 1 kilometer. “Ngebayanginnya kayak stasiun bawah tanah atau stasiun MRT. Terowongannya panjang banget, dan ada kesan misterius setiap kali kamu masuk,” tambah Owen dengan antusias.
Terowongan ini memang dirancang khusus untuk akses ke pusat listrik, yang terletak di kedalaman tanah dan gunung, bikin pengalaman berkunjung jadi unik.
Baca Juga: Inspirasi Gaya Rambut Pakai Topi, Tetap Stylish dan Cantik!
Hutan Energi Cirata
Jadi, selain dari PLTS Terapung dan PLTA, di Kompleks Green Cirata juga ada Hutan Energi Cirata.
“Ini tuh salah satu bagian keren dari upaya energi terbarukan di sini,” kata Owen. Di hutan ini, mereka menanam berbagai jenis tanaman yang bisa digunakan sebagai pengganti batu bara. Biasanya, batu bara digunakan 100% di PLTU, tapi dengan teknologi co-firing yang diterapkan di sini, tanaman ini menggantikan sebagian dari batu bara tersebut.
“Jadi, mereka nggak pakai batu bara sepenuhnya. Tanaman yang digunakan di sini, seperti kaliandra, dipanen setiap enam bulan sekali. Tanaman ini diproses jadi saw dust dan wood chips, yang kemudian digunakan sebagai bahan bakar pengganti batu bara untuk pembakaran di PLTU,” jelas Owen. Ini membantu mengurangi penggunaan batu bara dan mengurangi dampak lingkungan dari energi fosil.
Penggunaan tanaman sebagai bahan bakar bukan hanya bikin sistem pembangkit jadi lebih ramah lingkungan, tapi juga mendukung keberlanjutan hutan dan mengurangi emisi karbon.
Jadi, Hutan Energi Cirata ini bukan cuma tentang menanam pohon, tapi juga tentang inovasi hijau yang membuat energi terbarukan jadi lebih efisien dan berkelanjutan.
Baca Juga: Potret Hitomi Memakai Kimono, Tampil Anggun dan Elegan!
Wah, keindahan alam dan potensi melimpah energi bersih yang ada di Kompleks Green Cirata memang bikin kagum, ya, TeMantappu! Dari PLTS Terapung yang megah hingga Hutan Energi yang inovatif, semua elemen di sini berkolaborasi untuk menciptakan solusi energi yang lebih ramah lingkungan. Keberadaan PLTA bawah tanah juga menunjukkan betapa canggihnya teknologi energi terbarukan di Indonesia.
Media Sosial Jerhemy Owen
Jangan ketinggalan informasi terbaru dan menarik tentang topik lingkungan dengan mengikuti media sosial Owen! Di sini, Owen berbagi berbagai wawasan dan update seputar energi terbarukan, teknologi hijau, dan berbagai inisiatif ramah lingkungan lainnya.