Pernah kepikiran nggak, sih, gimana rasanya jadi orang tua baru di Korea Selatan? Nah, ada cerita menarik dari Jang Hansol yang baru saja berbagi kabar bahagia tentang kehamilan Jeanette, istrinya. Ternyata, di tengah krisis kelahiran yang melanda Korea Selatan, pemerintah di sana memberikan bantuan uang untuk ibu hamil di Korea. Jang Hansol dan Jeanette mendapatkan bantuan langsung sebesar 23 juta rupiah! Jadi, gimana, sih, detail insentif ini dan apa saja yang mereka terima? Yuk, kita kulik bareng!
Halo, TeMantappu!
Beberapa waktu lalu, kita sempat ngobrol bareng Na Daehoon soal rendahnya angka kelahiran di Korea Selatan. Ingat nggak, nih, TeMantappu? Sekarang, kita bakal ngebahas topik yang sama dari sudut pandang yang agak berbeda, yaitu Jang Hansol, kreator konten yang saat ini menetap di Korea Selatan.
Dan ada kabar gembira datang dari Jang Hansol dan Jeanette alias Noti Couple yang baru aja mengumumkan kehamilan Jeanette, lho—selamat ya! 🎉
Ngomongin soal kehamilan, ini jadi waktu yang pas banget buat kita ngulik lebih dalam tentang situasi kelahiran di Korea Selatan. Kita semua tahu kalau Pemerintah Korea Selatan udah mulai memberikan berbagai insentif buat keluarga baru, dari tunjangan keuangan sampai fasilitas kesehatan. Semua ini bertujuan supaya orang tua merasa lebih didukung dan termotivasi untuk punya anak.
Jadi, apakah Hansol dan Jeanette juga mendapatkan insentif ini dan apa pendapat mereka tentang bantuan ini? Yuk, simak terus artikel ini untuk tahu lebih lanjut!
Baca Juga: Dua Makanan Indonesia yang Bikin Orang Korea Jatuh Cinta
Table of Contents
Krisis Kelahiran di Korea: Cerita Hansol dan Jeanette tentang Dukungan Pemerintah
Hansol baru-baru ini berbagi cerita soal kehamilan sang istri, Jeanette dan gimana Pemerintah Korea Selatan memberikan dukungan kepada ibu hamil di sana.
Dalam video terbaru Hansol, dia bilang, “Kita dapat 23 juta rupiah dari Pemerintah Korea karena Jeanette hamil. Mungkin Bolo-bolo (sebutan untuk penonton Hansol) udah lihat videoku tentang kehamilan Jeanette dan tahu kalau angka kelahiran di Korea ini memang sangat rendah.”
Bener banget! Angka kelahiran di Korea Selatan memang sedang berada di titik kritis. Di kuartal pertama tahun 2024, tingkat kelahiran hanya mencapai 0,76, dan di Seoul sendiri bahkan lebih rendah lagi, yaitu 0,55. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan negara-negara tetangga kayak Jepang dan Singapura, yang juga menghadapi tantangan serupa.
Karena situasi ini, Pemerintah Korea Selatan telah meluncurkan berbagai insentif untuk mendorong pasangan agar memiliki anak. Hansol melanjutkan, “Bantuan yang kita terima mencakup tunjangan kelahiran, subsidi biaya kesehatan, dan berbagai fasilitas lainnya. Jadi, selain mendapatkan tunjangan sebesar 2 juta KRW (sekitar 23 juta rupiah)”.
Tujuan dari insentif ini adalah untuk mengurangi beban finansial yang dirasakan oleh keluarga baru dan membuat keputusan untuk memiliki anak menjadi sedikit lebih mudah di tengah tantangan ekonomi.
Rincian Bantuan Insentif untuk Ibu Hamil: Apa Saja yang Didapatkan?
Hansol menjelaskan, “Bantuan ini terbagi menjadi tiga bagian. Yang pertama, kita dapat 1 juta won untuk biaya medis.”
Dia melanjutkan, “Mungkin banyak yang bilang, ‘tapi biaya medis di Korea kan mahal,’ tapi sebenarnya nggak juga. Waktu awal Jeanette hamil, kita ke dokter kandungan dan sekali kunjungan cuma habis 8 ribu KRW (sekitar 93 ribu rupiah). Sekarang, setelah Jeanette pindah ke rumah sakit besar seperti Rumah Sakit Samsung, sekali kunjungan bisa sekitar 40 ribu-60 ribu won (467 ribu rupiah sampai 700 ribu rupiah). Jadi, sampai lahiran nanti, kayaknya kita nggak perlu keluar uang tambahan untuk biaya medis.”
“Yang kedua, kita dapat 300 ribu won (tiga juta rupiah) dari pemerintah daerah tempat kita tinggal. Ini benar-benar cash,” tambah Hansol. Bantuan tunai ini bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan sehari-hari selama masa kehamilan.
“Yang ketiga, dari pemerintah Seoul, kita dapat 700 ribu won (8 juta rupiah) untuk biaya transportasi. Ini bisa kita gunakan buat biaya taksi, isi bensin, charge mobil listrik, dan naik kendaraan umum,” jelas Hansol.
Meskipun total bantuan yang diterima cukup besar, Hansol tetap merasa tantangan terkait angka kelahiran di Korea Selatan belum sepenuhnya teratasi. “Memang banyak bantuan yang kita dapat, tapi menurutku, angka kelahiran di Korea masih bakal terus turun,” tutup Hansol.
Jadi, itu dia, TeMantappu! Dengan bantuan yang diterima Hansol dan Jeanette, dari tunjangan medis hingga uang tunai dan dukungan transportasi, pemerintah Korea Selatan memang memberikan banyak kemudahan untuk pasangan yang menantikan buah hati.
Walaupun bantuan ini adalah langkah yang bagus, kita masih perlu melihat apakah langkah-langkah ini cukup efektif untuk mengatasi krisis kelahiran yang sedang berlangsung. Semoga, dengan dukungan yang ada, lebih banyak pasangan merasa didorong dan siap untuk memiliki anak!
Gimana menurutmu, TeMantappu?
Media Sosial Jang Hansol
Nantikan terus konten-konten terbaru dari Jang Hansol! Jangan lupa untuk mengikuti media sosialnya di bawah ini biar kamu tidak ketinggalan update setiap kegiatan dan konten terbaru yang dibagikan oleh Jang Hansol.