Get In Touch
Menara Caraka, Lantai 12, Jl. Mega Kuningan Barat, Blok E4 7 No. 1, Kawasan Mega
Kuningan, Jakarta 12950
Work Inquiries
partnership@mantappu.com
(+62) 818 0401 3060

Sarapan Mie dan Nasi? Alasan Mengapa Double Carbo Kurang Tepat untuk Anak

September 19, 2024

by Fahma Ainurrizka

Belakangan ini, TikTok lagi heboh dengan tren anak-anak makan double karbohidrat, misalnya mie pakai nasi dalam satu porsi. Meskipun kelihatannya menggugah selera dan bikin kenyang, Farhan Firmansyah bilang kalau makan karbohidrat berlebihan bisa jadi masalah, terutama buat anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan. Farhan juga mengingatkan kita kalau sarapan yang cuma ngandelin karbohidrat ganda nggak ideal buat kesehatan. Jadi, yuk simak penjelasan Farhan tentang kenapa sarapan double carbs bukan pilihan terbaik dan cari tahu alternatif sarapan yang lebih bergizi!

Sarapan Karbohidrat Ganda: Dampaknya pada Kesehatan Anak dan Pilihan Alternatif | Sumber: TikTok/farhanfirms

Halo, TeMantappu!

Kamu mungkin pernah melihat tren di TikTok tentang anak-anak yang makan double karbohidrat, kayak mie dan nasi dalam satu porsi, bersliweran. Kedengarannya, sih, ini bisa bikin perut kenyang dan puas. Tapi, sebelum kamu ikutan tren ini untuk sarapan, ada beberapa hal yang perlu kamu tahu.

Menurut dokter Farhan, meskipun makanan ini terlihat menggugah selera dan bikin kenyang, ternyata makan double karbohidrat bukanlah pilihan sarapan yang paling ideal. Kenapa bisa begitu? Simak penjelasannya di bawah ini!

Dampak Karbohidrat Berlebihan

Menurut Farhan, “Kalau anak-anak makan mie dan nasi secara bersamaan, itu bisa mengakibatkan asupan karbohidrat yang berlebihan. Karbohidrat memang penting, tetapi jika dikonsumsi secara berlebihan, bisa menyebabkan masalah kesehatan seperti rasa ngantuk dan kesulitan berkonsentrasi.”

Kelebihan karbohidrat bisa membuat anak merasa lelah dan kurang fokus di sekolah. Ini terjadi karena tubuh harus memproses gula dari karbohidrat menjadi energi, dan jika jumlahnya terlalu banyak, tubuh mungkin kesulitan mengelolanya dalam waktu singkat. Hasilnya, anak-anak bisa mengalami rasa ngantuk dan gangguan konsentrasi yang bisa mengganggu aktivitas mereka di sekolah.

Jadi, walaupun kombinasi mie dan nasi mungkin terlihat enak dan mengenyangkan, penting untuk memperhatikan keseimbangan karbohidrat dalam pola makan.

Pentingnya Sarapan yang Bergizi

Sarapan yang bergizi sangat penting untuk anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan. Farhan menjelaskan sarapan yang sehat harus mencakup berbagai nutrisi, bukan hanya karbohidrat. 

“Sarapan yang bergizi seharusnya mengandung susu, protein, serat, vitamin, dan mineral. Penelitian meta-analisis pada 2019 menunjukkan bahwa sarapan yang lengkap dan bergizi dapat meningkatkan prestasi akademik, kualitas hidup, dan kecerdasan anak,” jelas Farhan. 

Sarapan yang seimbang membantu memulai hari dengan energi yang cukup dan mendukung fungsi otak yang optimal.

Contoh Sarapan Sehat

Jadi, apa saja sih pilihan sarapan yang sehat dan bergizi? Farhan Firmansyah punya beberapa rekomendasi yang bisa dicoba. Kunci utama adalah menyajikan sarapan yang mengandung kombinasi protein, karbohidrat, dan lemak sehat. Dengan kombinasi ini, anak-anak bisa mendapatkan energi yang stabil dan nutrisi yang dibutuhkan untuk memulai hari dengan semangat.

Salah satu opsi yang bisa dicoba adalah nasi dengan telur orak-arik dan sayuran. Misalnya, kamu bisa membuat nasi dengan tambahan telur orak-arik yang dipadukan dengan sayuran seperti wortel, brokoli, atau bayam. Telur merupakan sumber protein yang bagus, sementara sayuran memberikan serat, vitamin, dan mineral yang penting.

Pilihan lainnya adalah nasi dengan lauk pauk yang sehat, seperti ikan atau ayam. Ikan dan ayam merupakan sumber protein yang baik, sementara nasi memberikan karbohidrat yang dibutuhkan untuk energi. Menambahkan sayuran sebagai pelengkap membuat hidangan ini semakin seimbang.

Jangan lupa juga irisan buah sebagai pencuci mulut atau camilan di samping sarapan. Buah-buahan seperti jeruk bisa memberikan tambahan vitamin dan mineral, lho.

***

Nah, setelah melihat efek dari konsumsi double karbohidrat seperti mie dan nasi dalam satu porsi, serta alternatif sarapan yang lebih bergizi, kita jadi lebih paham pentingnya memilih makanan yang tepat.

Selamat mencoba, TeaMantappu, dan semoga sarapan yang bergizi bisa jadi kebiasaan baru yang menyenangkan!

Media Sosial Farhan Firmansyah

Yuk, ikuti media sosial Farhan buat dapetin insight seputar isu kesehatan!

Tonton konten lain dari Farhan Firmansyah di sini!

Recent Posts

WenJelajah: Proyek Owen Eksplorasi Lingkungan di Indonesia

WenJelajah: Proyek Owen Eksplorasi Lingkungan di Indonesia

Owen, selepas lulus dari Avans University of Applied Sciences di Belanda, kini punya proyek baru, WenJelajah, yang mengajak kita mengeksplorasi kekayaan alam Indonesia. Dalam perjalanan pertamanya ke Sumba, Owen menyaksikan inovasi ramah lingkungan di Paud Efata, sekolah yang dibangun dari sampah plastik yang didirikan Rumah Lukis Erika. Melalui WenJelajah, Owen mengajak generasi muda untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan mengenal keindahan alam Indonesia. Yuk, simak keseruannya!

Hari Terakhir Yusuke di Indonesia: Rating Wisata Kuliner di Sekitar Kos

Hari Terakhir Yusuke di Indonesia: Rating Kuliner di Sekitar Kos

Yusuke menghabiskan hari terakhirnya di Indonesia dengan mencicipi berbagai makanan enak di sekitar kosannya. Dari sarapan bubur ayam hingga makan siang bakmi, ia berbagi pengalamannya mencoba kuliner Indonesia. Dalam artikel ini, Yusuke juga memberikan rating untuk setiap makanan yang ia coba, serta berbagi kesan tentang kebudayaan dan lingkungan sekitar yang ia temui. Baca pengalaman serunya menjelajah kuliner Indonesia sebelum kembali ke Jepang!

3 Kebiasaan Unik Orang Korea Versi Jang Hansol

3 Kebiasaan Unik Orang Korea Versi Jang Hansol

Kenali tiga fakta unik kebiasaan orang Korea yang dibagikan Jang Hansol! Dari keheranan mereka melihat orang Indonesia makan nasi goreng dengan es campur, kebiasaan nonton drama Korea yang beda, sampai tradisi sikat gigi setelah makan siang di kantor. Simak selengkapnya untuk tahu serunya perbedaan budaya Indonesia-Korea di artikel ini!