Personal statement adalah salah satu kunci sukses dalam aplikasi S2, dan Nadhira Afifa, lulusan cumlaude Fakultas Kedokteran UI dan Harvard T.H. Chan School of Public Health, punya tips jitu buat kamu yang ingin diterima di kampus impian. Dari cara menyusun paragraf pertama yang menarik, hingga mengungkapkan alasan dan rencana masa depan, Nadhira menjelaskan semua langkah dengan cara yang mudah dipahami. Simak panduannya dan buat personal statement-mu lebih menonjol!
Halo, TeMantappu!
Siapa, nih, yang bercita-cita pengin melanjutkan studi S2? Nah, ternyata personal statement sering dianggap sebagai tantangan terbesar dalam proses pendaftaran kuliah, terutama di kampus-kampus ternama seperti Harvard.
Nadhira Afifa, lulusan cumlaude Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang berhasil melanjutkan S2 di Harvard T.H. Chan School of Public Health dengan beasiswa LPDP, berbagi tips membuat personal statement yang menarik perhatian admission officer.
“Waktu aku cerita tentang S2, yang paling sering di tanyakan itu soal outline personal statement. Ada yang bingung juga nggak gimana cara bikinnya? Nah, aku mau share kerangka personal statement yang menurutku sangat baik,” kata Nadhira.
Nah, personal statement ini juga bisa jadi senjata ampuh buat kamu yang lagi apply beasiswa, lho! Penasaran gimana caranya? Yuk, kita bedah bareng!
Baca Juga: 3 Buku Self-Improvement Favorit Nadhira Afifa untuk Tingkatkan Kualitas Hidupmu
Table of Contents
Paragraf Pertama: Pancing Perhatian dengan Hook yang Kuat
Pada paragraf pembuka, Nadhira menyarankan untuk menggunakan hook atau kalimat pancingan yang langsung menarik perhatian pembaca.
Ini bisa berupa cerita singkat tentang pengalaman yang menginspirasi, pertemuan berkesan dengan seseorang, atau kutipan terkenal yang relevan dengan motivasi kamu. Semua boleh!
Misalnya, kamu bisa memulai dengan, “Saat saya bertemu seorang dokter di daerah terpencil yang harus berjalan 5 kilometer setiap hari untuk merawat pasiennya, saya sadar bahwa ilmu kesehatan masyarakat bisa memberikan solusi yang lebih luas.”
Tujuannya adalah membuat admission officer merasa penasaran dan ingin membaca lebih lanjut. Jangan lupa untuk tetap relevan dengan tema studi yang ingin kamu ambil, ya, TeMantappu!
Baca Juga: Nadhira Nuraini Afifa: Dokter, Pendiri NGO, dan Content Creator Kesehatan
Paragraf Kedua: Tunjukkan Prestasi dan Pengalaman
Setelah berhasil menarik perhatian di paragraf pertama, lanjutkan dengan memaparkan pencapaian dan pengalaman yang relevan.
Kamu bisa fokus pada hal-hal yang menunjukkan kalau kamu adalah kandidat yang pantas untuk diterima di kampus tersebut.
Menurut Nadhira, bagian ini penting untuk menunjukkan “siapa kamu” secara profesional. Misalnya:
- ceritakan proyek penelitian yang pernah kamu kerjakan;
- sebutkan pengalaman kerja atau magang yang sesuai dengan bidang yang kamu tuju;
- highlight prestasi akademik atau non-akademik yang membanggakan.
Kamu bisa menulis semacam, “Selama kuliah di Fakultas Kedokteran, saya tergabung dalam tim riset yang mempelajari pola penyakit infeksi di daerah XXX. Hasil penelitian kami dipresentasikan dalam konferensi internasional dan diterbitkan di jurnal ilmiah.”
Prestasi ini nggak cuma menunjukkan kemampuanmu, tapi juga memberikan kesan kalau kamu serius dengan bidang yang kamu pilih.
Baca Juga: Jerhemy Owen Wisuda di Belanda, Resmi Jadi Sarjana Teknik Lingkungan!
Paragraf Ketiga: Alasan Memilih Kampus Tujuan
Di paragraf ini, Nadhira menyarankan untuk lebih spesifik menjelaskan alasan memilih kampus yang kamu tuju.
Hindari alasan yang terlalu umum kayak “kampus ini bergengsi” atau “saya ingin belajar di luar negeri.”
Kamu bisa menyebutkan faktor unik yang membuat kampus tersebut menarik bagimu, seperti:
- profesor atau peneliti yang karyanya sangat menginspirasi;
- modul atau kurikulum spesifik yang sesuai dengan minatmu;
- fasilitas atau peluang kolaborasi yang hanya tersedia di kampus tersebut.
Contoh: “Saya tertarik untuk bergabung di Harvard karena program Environmental Health yang berfokus pada mitigasi dampak perubahan iklim terhadap kesehatan masyarakat. Penelitian Profesor A tentang penyakit akibat polusi udara sangat relevan dengan minat saya untuk mengembangkan kebijakan berbasis data.”
Dengan memberikan alasan yang spesifik, kamu menunjukkan kalau aplikasi kamu benar-benar dipersiapkan dengan matang dan well prepared.
Paragraf Terakhir: Rencana Setelah Lulus
Bagian penutup adalah tempat kamu menuliskan rencana jangka panjang setelah lulus. Menurut Nadhira, penting untuk membuat rencana ini spesifik, realistis, dan achievable.
Misalnya:
- jelaskan gimana ilmu yang kamu dapatkan akan kamu gunakan di masa depan;
- hubungkan rencana ini dengan kontribusi yang bisa kamu berikan untuk masyarakat atau bidang tertentu.
Contoh: “Setelah menyelesaikan program ini, saya berencana kembali ke Indonesia untuk bekerja di lembaga pemerintah yang fokus pada kesehatan masyarakat. Saya ingin membantu mengembangkan program berbasis data untuk memitigasi dampak perubahan iklim terhadap kesehatan, terutama di daerah-daerah terpencil.”
Penutup yang kuat bakal memberi kesan kalau kamu bukan hanya mengejar gelar, tapi juga memiliki visi yang jelas dan kontribusi nyata di masa depan.
Tips Tambahan dari Nadhira
Selain memberikan kerangka personal statement, Nadhira juga menekankan beberapa hal penting yang sering dilupakan:
- Jujur dan Tulus
“Jangan terlalu dibuat-buat. Personal statement itu harus menggambarkan dirimu yang sebenarnya,” ujar Nadhira. - Bahasa yang Mengalir
Gunakan bahasa yang profesional tapi tetap mengalir. Hindari penggunaan istilah terlalu rumit jika nggak perlu. - Review dan Perbaikan
Mintalah teman, mentor, atau dosen untuk membaca dan memberikan feedback sebelum kamu mengirimkan personal statement.
Membuat personal statement memang butuh waktu dan usaha, tapi dengan kerangka dari Nadhira Afifa ini, kamu bisa memulai dengan langkah yang jelas. Ingat, setiap kata yang kamu tulis adalah cerminan dari dirimu. Jadi, pastikan personal statement tuh bukan cuma informatif, tapi juga punya sentuhan personal yang menunjukkan siapa kamu sebenarnya, ya!
Selamat mencoba, dan semoga kamu bisa mengikuti jejak Nadhira diterima di kampus impianmu!
Media Sosial Nadhira Afifa
Jangan lewatkan kesempatan untuk terus mengikuti perjalanan Nadhira Afifa! Pastikan kamu mengikuti media sosialnya di bawah ini agar nggak ketinggalan update terbaru seputar tips gizi, kesehatan, dan inspirasi menarik lainnya. Dengan konten edukatif yang bermanfaat, Nadhira siap membantu kamu menjalani gaya hidup sehat dan lebih baik.