Simak pengalaman Na Daehoon, content creator asal Korea Selatan, menghadiri kondangan di Indonesia! Dari durasi acara yang lama, pakaian warna-warni, hingga sesi foto yang beda banget dari Korea, semuanya bikin Daehoon culture shock. Tapi, lewat pengalamannya ini, Daehoon belajar soal kehangatan budaya Indonesia. Yuk, baca cerita lengkapnya di sini!

Annyeonghaseyo yeorobun!
Na Daehoon, content creator asal Korea Selatan, sering menampilkan konten edukasi tentang budaya Korea dengan cara yang santai dan menghibur, termasuk lewat cerita-cerita keluarganya.
Di media sosial, Daehoon kerap membahas berbagai perbedaan budaya antara Korea dan Indonesia, yang sukses bikin banyak orang tertarik. Salah satu cerita seru yang ia bagikan belum lama ini adalah pengalaman pertamanya menghadiri kondangan di Indonesia.
Yuk, simak cerita selengkapnya!
Table of Contents
Durasi Kondangan Berjam-Jam

Daehoon pertama kali menghadiri kondangan di Indonesia setelah menikah dengan Julia, istrinya yang berasal dari Indonesia. Belum terbiasa dengan tradisi lokal, pengalaman itu jadi momen yang benar-benar berkesan buatnya. “Culture shock banget!” ceritanya sambil mengingat momen tersebut.
Hal pertama yang membuat Daehoon heran adalah durasi acaranya. “Kalau di Korea, kondangan itu cepat banget. Maksimal 30 menit udah selesai. Kalau kalian telat 1 jam, mending nggak usah datang sekalian. Pulang aja,” ujar Daehoon sambil bercanda.
Sebaliknya, di Indonesia, kondangan bisa berlangsung selama 4 hingga 5 jam, lengkap dengan berbagai rangkaian acara seperti resepsi, makan bersama, dan sesi foto.
Daehoon mengaku ia mulai memahami kenapa kondangan di Indonesia berlangsung lama. “Ternyata ini soal kebersamaan. Orang Indonesia emang suka ngobrol dan santai, jadi semua prosesnya dinikmati banget,” tambahnya.
Baca Juga: 6 Segmen Konten Na Daehoon: Dari Masak hingga Fashion
Baju Kondangan Warna-Warni

Selain durasi acara, hal lain yang bikin Daehoon culture shock adalah pakaian para tamu undangan. “Di Korea, kalau kondangan, orang-orang pakai baju hitam atau warna gelap. Ini supaya pengantin tetap jadi pusat perhatian alias spotlight. Tapi di Indonesia, tamunya malah warna-warni kayak pelangi!” ujar Daehoon terus terang.
Ketika pertama kali menghadiri kondangan, Daehoon mengenakan setelan jas hitam lengkap, yang menurutnya sudah cukup formal. Namun, Julia langsung mengomentari penampilannya, “Kamu terlalu formal. Nanti malah kelihatan kayak orang mau wawancara kerja,” cerita Daehoon sambil tertawa.
Setelah mengamati lebih lanjut, Daehoon mulai memahami kalau orang Indonesia cenderung tampil lebih ekspresif dengan pilihan busana mereka. Dari batik hingga kebaya berwarna cerah, tamu undangan justru berusaha tampil semenarik mungkin untuk memeriahkan suasana. “Awalnya aneh, tapi lama-lama aku jadi suka. Suasananya jadi lebih hidup,” ujarnya.
Baca Juga: Cerita Na Daehoon Menghadapi Culture Shock di Indonesia
Tradisi Foto dengan Pengantin

Hal lain yang membuat Daehoon kagum adalah tradisi foto bersama pengantin. Di Korea, sesi foto biasanya dilakukan secara kolektif, di mana semua tamu undangan berfoto bersama pengantin sekaligus. Namun, di Indonesia, sesi foto dilakukan secara individu atau per grup kecil.
“Aku sempat bingung, kenapa semua orang harus foto satu-satu? Tapi ternyata ini kesempatan buat ngobrol sama pengantin dan keluarga. Jadi lebih personal,” jelas Daehoon. Ia bahkan sempat dibuat takjub melihat antrean panjang tamu yang ingin berfoto dengan pengantin. “Kalau di Korea, mana ada yang rela antre kayak gitu. Orang-orang di sana lebih fokus ke makan dan langsung pulang,” tambahnya sambil tertawa.
Perbedaan Lain yang Nggak Kalah Menarik
Daehoon juga mencatat beberapa perbedaan menarik lainnya. Salah satunya adalah menu makanan. “Kalau di Korea, makanan di kondangan itu prasmanan, tapi menunya terbatas. Biasanya cuma ada beberapa pilihan. Tapi di Indonesia, makanannya banyak banget. Ada nasi, lauk, gorengan, bahkan dessert juga lengkap. Aku sampai bingung mau makan yang mana dulu!” ceritanya.
Selain itu, Daehoon juga kagum dengan tradisi amplop sebagai hadiah. Di Korea, tamu biasanya memberikan uang sebagai hadiah pernikahan, tapi jumlahnya sudah ada standar tertentu berdasarkan hubungan dan status sosial. Sementara di Indonesia, amplop lebih fleksibel dan disesuaikan dengan kemampuan masing-masing tamu. “Ini lebih santai, tapi tetap penuh makna,” kata Daehoon.
Meski awalnya mengalami culture shock, Daehoon merasa pengalaman ini sangat berharga. Ia belajar banyak tentang pentingnya kebersamaan dan kehangatan dalam tradisi Indonesia. “Aku jadi makin paham kenapa orang Indonesia itu ramah dan santai. Budaya mereka emang ngajarin buat menikmati setiap momen, termasuk saat kondangan,” ungkapnya.
Kalau kamu penasaran dengan cerita-cerita Daehoon lainnya, jangan lupa cek media sosialnya, ya, TeMantappu!
Media Sosial Na Daehoon
Mau tahu lebih banyak tentang fun fact, masakan, bahasa, trivia, fashion, sampai kultur di Korea Selatan? Ikuti media sosial Na Daehoon di bawah ini: