Farhan Firmansyah, dokter sekaligus konten kreator, membuktikan kalau dunia medis bisa bersinergi dengan kreativitas, lho. Lewat perjalanannya sebagai dokter dan content creator, ia berbagi inspirasi di acara helatan UIN Jakarta. Farhan bercerita soal personal branding, tips sukses di media sosial, dan cara bikin konten edukasi kesehatan dengan santai dan nggak menggurui. Simak kisah inspiratifnya di sini!
Halo, TeMantappu!
Dr. Ugiadam Farhan Firmansyah, atau lebih akrab dikenal sebagai dr. Farhan, adalah bukti nyata kalau dengan menjadi dokter nggak membatasi seseorang untuk berkarya di bidang lainnya.
Selain menjalani profesinya sebagai dokter, Farhan juga aktif sebagai konten kreator di akun @farhanfirms; ia membagikan edukasi kesehatan dengan cara yang santai dan mudah dipahami.
Baru-baru ini, dr. Farhan diundang sebagai pembicara di Universitas Islam Negeri (UIN), berbagi tentang perjalanannya dalam menempuh pendidikan kedokteran hingga tips membangun personal branding.
Simak keseruannya di artikel ini!
Baca Juga: 3 Fakta Farhan Firmansyah – Sarjana Kedokteran, K-Popers, Talent Mantappu
Table of Contents
Perjalanan Panjang Menempuh Pendidikan Kedokteran
Bagi Farhan, pendidikan kedokteran yang ditempuhnya adalah perjalanan panjang yang penuh tantangan, tapi juga memberikan banyak pelajaran berharga.
Perjalanan ini dimulai dengan 3,5 tahun studi sarjana di fakultas kedokteran. Tahap ini menjadi fondasi untuk memahami ilmu medis seperti anatomi, fisiologi, hingga berbagai penyakit.
“Waktu itu jadwal kuliahku padat banget, tapi aku bersyukur karena bisa belajar hal-hal yang benar-benar aku minati. Masa ini ngajarin aku disiplin,” ujar dr. Farhan.
Setelah lulus sarjana, ia masuk ke tahap koas atau dokter muda. Selama dua tahun, ia praktik langsung di rumah sakit, menangani pasien di bawah bimbingan dokter senior. Tantangan di fase ini bukan cuma soal menerapkan teori, tapi juga membangun komunikasi yang baik dengan pasien.
“Kadang stress banget, apalagi saat menghadapi pasien yang kondisinya berat. Tapi dari sini aku belajar banyak soal empati—gimana memahami bukan cuma penyakit, tapi juga situasi mereka secara keseluruhan,” katanya.
Perjalanan berlanjut ke fase internship, di mana ia bertugas mandiri sebagai dokter selama satu tahun penuh. Tanggung jawabnya semakin besar karena ia sudah harus mengambil keputusan secara mandiri.
Meski jalannya nggak mudah, dr. Farhan merasa pendidikan kedokteran memberinya value penting. Ia mendapatkan ilmu yang berguna seumur hidup, pengalaman mendalam, dan teman-teman yang saling mendukung.
Namun, ia juga nggak memungkiri kalau ada sisi berat yang sering terabaikan, seperti jadwal yang sangat menyita waktu dan minimnya waktu untuk istirahat. “Kadang aku berpikir, perjalanan ini memang panjang, tapi semua itu sebanding dengan apa yang aku dapatkan,” tutupnya.
Menjadi Dokter Sekaligus Konten Kreator
Di tengah kesibukannya sebagai dokter, dr. Farhan menemukan panggilan baru: menjadi konten kreator.
Lewat akun media sosialnya, ia membagikan tips kesehatan, cerita pengalaman menjadi dokter, hingga motivasi untuk generasi muda.
Awalnya, ia hanya berniat berbagi cerita ringan tentang kesehariannya sebagai dokter muda. “Ternyata banyak yang relate dan merasa terbantu. Dari situ aku sadar, ini bisa jadi platform untuk edukasi,” ujarnya.
Peran ganda ini nggak selalu mudah dijalani. Jadwal praktik yang padat membuatnya harus pintar-pintar membagi waktu untuk membuat konten. Selain itu, ia juga harus menjaga profesionalitas.
“Sebagai dokter, aku harus hati-hati banget soal apa yang aku posting. Jangan sampai informasi yang aku bagikan malah salah atau menyesatkan,” tegasnya.
Namun, motivasinya untuk terus berbagi membuat ia bertahan. “Konten itu bukan cuma hiburan. Aku pengin bikin masyarakat lebih paham soal kesehatan dengan cara yang gampang dimengerti,” katanya.
Baca Juga: Skrining Kesehatan Bareng Dokter Ekida dan Farhan di Kantor Mantappu Corp.
Tips Personal Branding ala dr. Farhan
Di akhir sesi, dr. Farhan membagikan kiat-kiat membangun personal branding, terutama untuk mahasiswa yang ingin berkembang di dunia digital. Berikut beberapa tipsnya yang bisa kamu ikuti.
- Kenali Potensimu
Menurutnya, langkah pertama adalah menemukan bidang yang kamu kuasai atau minati. “Aku memilih kesehatan karena itu bidangku. Kamu juga harus tahu apa yang bikin kamu nyaman dan percaya diri,” jelasnya. - Konsisten Membuat Konten
“Kunci di media sosial itu konsistensi. Jangan takut kalau awalnya belum sempurna. Yang penting, terus belajar dan coba hal baru,” sarannya. - Jaga Kredibilitas
Sebagai dokter, Farhan menekankan pentingnya menjaga reputasi. “Apa yang kamu bagikan harus sesuai dengan nilai yang kamu pegang. Kalau salah langkah, bisa berpengaruh ke citra kamu,” tambahnya. - Manfaatkan Kolaborasi
Bekerja sama dengan kreator lain juga bisa memperluas audiens dan memperkaya wawasan dan hal baru.
Baca Juga: Wawancara Eksklusif Ekida dan Farhan Bahas Healthy Lifestyle Anak Muda
***
Sebagai dokter dan kreator digital, dr. Farhan membuktikan profesi medis bisa berdampingan dengan dunia kreatif. Lewat konten-kontennya, ia nggak hanya memberikan edukasi kesehatan, tapi juga menginspirasi generasi muda untuk berani berkarya di luar zona nyaman.
Jadi, kamu tertarik nggak, nih, TeMantappu buat menapaki jalan yang sama seperti dr. Farhan? Ingat, dengan kerja keras, disiplin, dan keberanian untuk mencoba, nggak ada mimpi yang terlalu besar untuk digapai, ya!
Media Sosial Farhan Firmansyah
Yuk, ikuti media sosial Farhan buat dapetin insight seputar isu kesehatan!